Pelaku Bom Bunuh Diri Mapolresta solo Berasal dari kelompok Laskar Lebah

Calon Kapolri saat memberikan keterangan tentang jaringan laskar Lebah

CirebonBagus.Id JAKARTA–Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Komjen Tito Karnavian menyebut Nur Rohman pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, sudah dicari sejak Desember 2000. Ketika itu, 8 orang berhasil ditangkap dengan barang bukti alat peledak.

“Nur Rohman ini kan kelompok Laskar Si Lebah, yang bergabung dengan kelompok JAKDN. Kemudian dia gabung dengan kelompok Arif Hidayatullah di Bekasi. Tapi Desember 2000 mereka melakukan penyerangan, tapi berhasil kita gagalkan. Ada 8 orang yang ditangkap. Ada material bom dan lain-lain,” ujar Tito ketika menghadiri Open House Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, 06/06/2016).

Setelah itu, Nur Rohman kabur dan sudah lama menghindari pengejaran polisi. Nur Rohman terus berpindah tempat di sepanjang Pulau Jawa. “Satu yang lari, yang lolos ini adalah Nur Rohman ini. Tim bergerak. Ia juga bergerak dari Jawa Tengah ke Jawa Timur kemudian ke Jawa Barat. Selama ini kita hunting, dan kemudian tahu-tahu sudah melakukan (bom bunuh diri),” ujar calon Kapolri ini.

Tito tidak menampik Nur Rohman dan jaringannya ini mengincar polisi sebagai target serangan bom. Hal ini dikarenakan anggapan polisi sebagai kelompok yang memerangi aksi mereka.

“Ya, dia memang menarget polisi. Karena kepolisian itu dianggap sebagai kafir harbi. Kafir harbi itu kafir yang memerangi mereka. Jadi siapa yang memerangi mereka, jadi target,” ungkap Tito.

“Dia bukan (terkait) bom Thamrin. Tapi peristiwa di Desember 2000. Mereka ingin ngebom di Natal dan Tahun Baru. Tapi kita berhasil patahkan, gagalkan,” ujar Tito.

Sementara itu terkait dengan Pascateror di Mapolresta Solo pihak Polres Cirebon, Jawa Barat, langsung meningkatkan keamanan untuk menghindari  hal yang tidak diinginkan.
Wakapolres Cirebon Kompol Eka Yekti Hananto Seno, Selasa, mengatakan pihaknya langsung memperketat keamanan di Mapolres  dengan menerjunkan empat personel bersenjata lengkap.

“Empat personel bersenjata di bagi shift jaga, untuk mengamankan Mapolres juga asrama Polisi,” katanya.

Ia menuturkan penjagaan itu dibagi atau diwaktu, dimana setiap pergantian ada empat personel yang menjaga.

Selain itu pihaknya juga lebih memperketat kendaraan yang masuk ke Mapolres dengan melakukan pemeriksaan, agar tidak kecolongan.

“Pemeriksaan kendaraan yang masuk juga diperketat,” ujarnya. ( CB 02)

Exit mobile version