CIREBON, (cirebonbagus.id).- Pelatih renang nasional, David Armandoni mengunjungi Wijaya Swimming Club (WSC) Cirebon untuk melihat potensi perenang klub tersebut sekaligus memberikan pelatihan di Sport Centre Cipto Cirebon, Sabtu (6/12/2020).
Kepala Pelatih WSC, Derry Mandala Putra didampingi Ketua WSC, Roni Wijaya mengatakan, tujuan didatangkannya David Armandoni ini untuk melihat potensi atlet renang yang ada di Kota maupun Kabupaten Cirebon.
“David ingin melihat potensi dan memberikan kiat untuk menjadi atlet renang yang bisa maju di tingkat Internasional,” katanya.
Derry menjelaskan, atlet binaan Wijaya Swimming Club sendiri sudah bisa mengharumkan nama club dan daerah.
“Atlet kami berprestasi tingkat nasional di acara Millo Internasional. Umur 13 tahun dengan nomor 800 meter dan 400 meter,” katanya.
Lebih lanjut, Derry, Wijaya Swimming Club hingga saat ini sudah banyak bibit atlet ikut bergabung.
“Ada sekitar 40 bibit atlet yang bergabung di club kami antara umur 8,9 dan sampai 14 tahun. Saya berharap dengan adanya David Armandoni agar para orang tua mengerti. Serta agar atlet itu tidak menjadi atlet karbitan karena kita mempunya progres yang panjang untuk menjadi seorang atlet baik tingkat nasional maupun internasional,” katanya.
D itempat yang sama, Pelatih Nasional Renang Indonesia, David Armandoni mengatakan, untuk menjadi seorang atlet renang tidaklah mudah karena harus dipersiapkan sejak usia dini.
“Potensi menjadi atlet renang cukup besar. Sehingga idealnya sejak masih kecil, orang tua harus mempersiapkannya. Itu kalau anak kita ingin jadi seorang atlet renang. Karena menjadi atlet posesnya lama tidak secara instan atau karbitan,” katanya.
David menjelaskan, selama ini orang tua memaksakan kehendaknya untuk anaknya menjadi seorang juara.
“Kita harus melihat potensi anaknya sendiri jangan sampai mereka tertekan untuk menjadi seorang atlet yang selalu juara saat perlombaan. Karena menjadi juara itu merupakam bonus,” katanya.
David juga mengatakan, selama ini orang tua selalu ikut campur anaknya saat melakukan latihan renang. Menurutnya, untuk urusan latihan renang sudah ada orang yang lebih kompeten yakni pelatih dan asisten pelatih.
“Tugas orang tua hanya menyediakan apa yang dibutuhkan anak untuk berenang karena untuk latihan berenang serahkan kepada pelatih dan asisten pelatih,” katanya.
David mengatakan, agar para pelatih dan asisten pelatih memperhatikan anak didiknya baik skill mapun asupan gizinya.
“Jadi intinya pelatih harus tahu soal gizi dan suplemen untuk anak-anak. Mereka juga hurus belajar melihat karakter untuk anak-anak supaya harus berencana dan teknik apa yang mereka nanti lakukan kepada anak anak tersebut supaya bisa mengetahui skill anak tersebut,” tambahnya. (CIBA-07)