CIREBON, (cirebonbagus.id).- Pemerintah Kabupaten Cirebon terus berusaha untuk segera mewujudkan desa digital. Cita-cita tersebut sejalan dengan upaya fasilitasi jaringan internet di seluruh desa, yang sedang diupayakan Pemkab Cirebon.
Bupati Cirebon, H.Imron mengatakan, kunjungannya ke Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon , yaitu bertujuan untuk silaturahmi dan mendengar masukan dari para kuwu dan Muspika setempat.
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan sejumlah program yang sedang atau berencana dilakukan Pemerintah Kabupaten Cirebon. “Salah satunya yaitu terkait internet desa,” ujar Imron, Rabu (22/7/2020).
Asisten Daerah (Asda) 1 bidang pemerintahan, Hilmy Riva’i menuturkan, jaringan fiber optik akan segera tersambung di seluruh desa di Kabupaten Cirebon.
Upaya ini akan menjadikan Kabupaten Cirebon, merupakan daerah pertama di Indonesia, yang seluruh desanya tersambung fiber optik.
“Ini akan menjadi daerah pertama di Indonesia, yang seluruh desanya tersambung jaringan fiber optik,” ujar Hilmy.
Ia menuturkan, berdasarkan update perkembangan yang ia terima dari Telkom, saat ini sudah terdapat sekitar 270 desa yang sudah tersambung fiber optik.
Jumlah ini akan terus bertambah, hingga sebanyak 412 desa dan 12 kelurahan di Kabupaten Cirebon, bisa tersambung fiber optik.
Pihaknya mencanangkan, program desa digital harus bisa direalisasikan pada awal tahun 2021 nanti.
Ia berharap, ada salah satu desa yang bisa dijadikan percontohan awal untuk desa digital.
“Kalau memungkinkan dan siap, tahun 2021, seluruh desa di Kabupaten Cirebon, menjadi desa digital,” ujar Hilmy.
Menjelang dilaksanakannya program tersebut, ia meminta kepada seluruh kuwu bersiap-siap untuk bisa melaksanakannya.
Ia juga meminta kepada perangkat desa, untuk diberikan kemampuan dalam menguasai IT.
Jika program tersebut bisa dilaksanakan, Hilmy mengklaim akan banyak terobosan-terobosan baru yang bisa dilaksanakan.
Pihaknya sudah bekerjasama dengam sejumlah perbankkan, untuk bisa memfasilitasi sistem perbankkan di Bumdes.
“Nanti bisa narik uang lewat Bumdes. Bisa juga bayar yang lainnya,” kata Hilmy.
Selain itu, dengan adanya aktivitas yang berbasis digital, maka belanja kertas dan ATK lainnya bisa berkurang. Bahkan pengurusan KTP, akan diusahakan hanya cukup di kecamatan.
Selain itu, adanya fasilitasi jaringan internet untuk desa ini, diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik. Minimalnya, balai desa bisa dijadikan pusat akses internet masyarakat desa.
“Warga yang butuh internet tapi tidak punya kuota, bisa ke balai desa,” pungkas Helmy. (Effendi/CIBA)