CIREBON, (CB).-
Penjualan hewan kurban di sejumlah pedagang dan peternak mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebab, mendekati Hari Raya Idul Adha 2019 ini, sejumlah pedagang dan peternak hewan kurban ini banyak yang mengeluh karena penjualan mereka mengalami kesusahan.
Salah seorang pedagang sekaligus peternak hewan kurban Sahud mengaku, harga beli hewan kurban tahun sekarang mengalami kenaikan antara 20-30 persen, tapi untuk penjualannya sangatlah susah.
“Tahun ini menurun dibanding tahun lalu. Saya baru terjual 50 persenan, kalau harga beli naik 20-30 persen, jualnya yang susah,” kata Sahud warga asal Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon ini, Rabu (7/8/2019).
Sahud yang membuka stand jualannya di Desa/Kecamatan Talun ini menyediakan 100 ekor kambing untuk kurban dan 50 ekor sapi. Tapi hingga saat ini, kambing yang terjual baru 55 dan sapinya 33 ekor.
Ia pun menjual harga kambing kurban dari Rp 2 juta hingga Rp 6 juta. Sedangkan untuk harga sapinya, dari mulai Rp 18 juta sampai Rp 40 juta.
“Daya belinya sekarang lemah. Kalau tahun lalu, hari-hari sekarang sudah 100 lebih kambing yang terjual,” katanya.
Bahkan, katanya, di 2018 lalu, ia mampu menjual 190 ekor kambing dan 69 ekor sapi. “Terjual 90 persen tahun kemaren, tapi sekarang baru 50 persenan. Kalau kondisi hewan kurbannya mah sehat,” katanya.
Hal sama diakui para Kelompok Tani Ternak Sapi (KTTS) Padusan Desa Kubang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Dari 250 ekor sapi yang layak dan dinyatakan sehat oleh Kementerian Kesehatan RI, baru 210 ekor saja yang terjual.
“Pembelanjaan sekarang lebih mahal, tapi penjualannya susah, daya belinya menurun, tidak seperti tahun kemaren,” kata Sekretaris KTTS Padusan, Adi Mukadi. (CB-05)