KOTA CIREBON.- Nama menjadi sangat penting dan bermakna bagi kehidupan sehari-hari termasuk bagi kalangan pemerintahan. Apalagi Kota Cirebon yang memiliki kultur kuat dengan berbagai budaya dan nilai-nialai kearifan lokal.
Pantas bila kemudian sejumlah bangunan di Kota Cirebon banyak memiliki nama unik dan bermakna baik. Lurah Pekalipan Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon, Mimin Minarsih, S.Sos. menyadari keadaan tersebut sehingga mencoba berkomunikasi dengan pihak keraton Kanoman yang berada di wilayahnya.
“Alhamdulillah Kami mendapat respon positif dari Gusti Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran untuk memberikan nama Aula Kelurahan. Beliau memberikan nama Aula Lawang Siblawong,” ungkap Mimin, Selasa, 10 Juni 2025.
Mimin menambahkan pihaknya merasa gembira dengan penamaan langsung inisiatif Patih Muhammad Qodiran yang memiliki makna luhur.
“Kami harapkan Aula Lawang Siblawong ini akan semakin memberikan manfaat bagi warga Pekalipan khususnya dan masyarakat pada umumnya,”kata Mimin.
Patih Qodiran hadir secara langsung dalam peresmian nama Aula Kelurahan Pekalipan Bersama dengan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
“Aula Kelurahan Pekalipan mengusung nama penuh makna dan kearifan lokal. Harusnya pemerintahan memang seperti Kelurahan Pekalipan yang berkolaborasi dalam membangun masyarakatnya sehingga lebih berbudaya,” ujar Patih Qodiran.
Sesuai dengan namanya, lanjut Patih Qodiran, Aula Kelurahan Pekalipan akan memberikan manfaat dan membawa perubahan positif bagi semua pihak.
Lawang Siblawong (Pintu Siblawong) merupakan gerbang besar yang berada di komplek Keraton Kanoman. Lawang ini terletak di dekat Lemah Duwur di halaman Keraton Kanoman.
Lawang Siblawong terbuat dari batu bata yang dilabur putih, berbentuk kori agung (paduraksa) dengan tinggi 9 meter, lebar 4,8 meter dan tebal 2 meter, pada bagian tengahnya terdapat sebuah pintu yang terbuat dari kayu jati.
Lawang Siblawong dihiasi oleh piring-piring keramik yang ditempelkan pada permukaan dindingnya.
Nama Siblawong sendiri berasal dari bahasa Sunda kuno yang artinya besar atau tinggi. Uniknya, Lawang Seblawong hanya dibuka pada waktu perayaan Maulid Nabi Muhammad saw.
Dan ketika membukanya pun dibutuhkan ritual khusus, dan hanya orang-orang yang ditunjuk oleh Sultan yang diperbolehkan membukanya. (Arif/CIBA)