CIREBON- Warga mengaku kecewa dengan rencana penutupan aktivitas bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon. Mereka memandang dengan adanya penutupan malah menjadi persoalan baru akan menimbulkan pengangguran serta tersendatnya ekonomi nasional dengan adanya penutupan ratusan pabrik pengguna batubara.
Demikian diungkapkan perwakilan warga yang juga Ketua RW 03 Pagongan Timur, Kelurahan Panjunan, Bambang Sugiharto usai mengikuti silaturahmi dan doa bersama yang digelar Asosiasi Pengusaha Batubara Cirebon (APBC) di areal Pelabuhan Cirebon, Rabu (16/3). Bambang menilai keputusan dewan berjuang untuk menutup bukan yang diinginkan warga.
“Kami itu meminta agar debunya dikurangi. Bukan malah batubaranya ditutup. Setelah stockfile (penyimpanan) batubara dibongkar debu sudah semakin sedikit bahkan nyaris gak ada. Itu sudah menjadi salah satu solusi bagi kami,” ungkap Bambang.
Menurut warga, persoalan batu bara sesungguhnya telah selesai. Rencana penutupan aktivitas batu bara di Pelabuhan Cirebon dianggap sebuah kondisi yang telah di luar ekspektasi. Bahkan, dinilai bukan solusi bijak mengingat imbas sosial dan ekonomi yang mungkin terjadi.
“Musuh kami hanya debu, bukan batu baranya,” ungkap Ketua RW 03 Pagongan Timur, Kelurahan Panjunan, Bambang Sugiharto, seusai silaturahmi, kemarin.
Kediaman Bambang dan warga lain di wilayahnya sebelum ini kerap terpapar debu batu bara. Namun kini, sejak Desember 2015 debu batu bara yang dikeluhkan warga Panjunan telah berkurang dan nyaris tak ada. (CB01)