CIREBON, (Cirebonbagus.id).- Society 5.0 konsep yang muncul di Jepang dan telah menjadi topik penting dalam diskusi global tentang transformasi sosial dan ekonomi di era digital.
Konsep ini mengusung visi tentang bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mencapai kemajuan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan.
Demikian terungkap dalam kegiatan Seminar Nasional Administrasi Publik 2024 yang bertemakan “Digitalisasi Pelayanan Publik Menuju Ekonomi Inklusif di Era Society 5.0”
diselenggarakan pada Rabu, 15 Mei 2024, bertempat di Auditorium Kampus 1 UGJ Cirebon.
“Society 5.0 menitikberatkan pada peningkatan kapasitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di segala sendi, khususnya penggunaan teknologi,” ungkap
Asisten Deputi Transformasi Digital Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Drs. Yanuar Ahmad, MPA.
Yanuar menambahkan teknologi menjadi objek yang menarik karena teknologi selalu berpengaruh dalam peradaban di setiap masa.
“Konsep ini memungkinkan kita menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis modern (AI, Robot, Iot) untuk kebutuhan manusia dengan tujuan agar manusia dapat hidup dengan nyaman,” kata Yanuar.
Hal senada diungkapkan pemateri berikutnya Prakom Ahli Muda pada Dinas Komunikasi Informatika dan Statistika, Dodi Solihudin., ST.MT.
“Kini kita berada di era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan perkembangan luar biasa di bidang teknologi internet,” ujar Dodi.
Komputer yang kemampuannya, lanjut Dodi terus berkembang menjadi lebih hebat karena tersambung ke sebuah jaringan besar yang bernama internet.
Dengan adanya era society 5.0 ini mewujudkan masyarakat supaya menikmati hidup dan merasa nyaman.
Society 5.0 lebih mengarah pada kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang dapat mempermudah manusia dalam bidang teknologi.
Society 5.0 sendiri baru saja diresmikan 2 tahun yang lalu di Indonesia, pada 21 Januari 2019 dan dibuat sebagai resolusi atas Revolusi Industri 4.0.
Seminar yang dilaksanakan Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik FISIP UGJ Cirebon berlangsung atraktif.
Seminar ini diharapkan dapat menjadi platform diskusi bagi para akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring dan off line merumuskan strategi dan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.
Wakil Dekan I FISIP UGJ, Dr. Khaerudin Imawan, S.Sos., M.I. didampingi Kaprodi, Dr. Rahmayanti,S.IP.,M.Si. menggarisbawahi pada sambutannya bahwa penggunaan perangkat digital perlu adanya regulasi.
“ Digitalisasi perangkat-perangkat, penggunaan perangkat-perangkat teknologi yang berbasis digital itu perlu regulasi. Bukan hanya dari sistem pemanfaatan dan penggunaan alatnya, namun bagaimana mengtransformasikan produk digital dan juga bagaimana mengadaptasi sistem konsumsi kita juga” ujarnya. (Arif/CIBA)