CIREBONBAGUS.Id – Pertarungan head to head pasangan Bamunas Setiawan Boediman-Effendi Edo (OKE) dengan Nasrudin Azis-Ety Herawaty (PASTI) di Pilkada Kota Cirebon, tak bisa terelakan lagi. Setelah pasangan Siswandi – Euis yang diusung Koalisi Umat (Gerindra, PAN, dan PKS) ditolak KPU Kota Cirebon.
Pertarungan antara Oki dan Azis ini, mengulang Pilkada Serentak 2013 lalu. Saat itu, Azis menjadi Calon Wakil Wali Kota mendampingi Ano Sutrisno. Sedangkan Oki sebagai Calon Walikota Cirebon sama seperti sekarang.
Praktisi Komunikasi Politik Cirebon, Khaerudin Imawan mengatakan, kedua pasangan tersebut memiliki basis massa yang jelas. Selain dari basis massa partai politik, kedua pasangan ini juga memiliki relawan yang berasal dari luar partai politik.
“Keduanya memiliki modal partai pendukung yang besar. Nah, kemungkinan massa relawan akan sangat menentukan,” ungkap Khaerudin, Kamis (11/1).
Khaerudin menambahkan akan terjadi tarik menarik basis massa diantara keduanya. Koalisi yang dimotori oleh partai Demokrat dengan koalisinya parta NasDem, Hanura, PKB dan PKPI akan tetap memberi pengaruh pada suara koalisi periode sebelumnya 2014-2018, dimana Azis berpasangan denga Alm Ano Sutrisno. Basis massa Pro perubahan masih dianggap solid memperkuat koalisi. Tapi basis massa Pro Perubahan dipastikan akan terpecah, seiring hadirnya Effendi Edo yang merupakan adik kandung Alm. Ano Sutrisno yang berpasangan dengan Oki Bamunas lewat koalisi PDIP, Gokkar dan PPP.
“Aziz dan Oki dengan pasangannya masing-masing, mereka akan berebut pengaruh massa dari tiga partai yang abstain (Gerindra, PAN dan PKS),” kata Imawan. (CB01)