CIREBON, (cirebonbagus.id).- Persatuan Burung Perkutut Lokal Cirebon Kota (BPL) Ciko diresmikan dengan gantang perkutut jawa (lokal) di Lapangan Jalan Pembangunan 7 Desa Tuk, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Minggu, (9/8/2020).
Dalam acara tersebut dihadiri Ketua BPL Cirebon Kota, Abah Walhopid, dan diresmikan Hendra Tarjono, selaku ketua RW 05 Mekarsari, Desa Tuk Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, yang juga mantan Kadis Sumber Daya Air (PU PSDA) Kabupaten Cirebon.
Tarjono, menuturkan, dengan diresmikan BPL Ciko bisa mempererat silaturahmi sesama pecinta burung perkutut lokal.
“Mudah-mudahan terbentuknya perkumpulan komunitas ini bisa lebih mempererat silaturahmi sesama pecinta BP lokal,” tuturnya.
Hendra menambahkan, protokol kesehatan juga tetap diterapkan karena sekarang masih dalam situasi Pandemi Covid-19.
“Di masa Pandemi Covid-19 ini protokol kesehatan juga harus selalu diterapkan, saya sangat mengapresiasi karena yang hadir sudah menerapkan Protap kesehatan,” ujarnya.
Sementara Walhopid, mengatakan, kegiatan ini terbuka untuk umum, dilaksanakan sebagai bentuk untuk melestarikan budaya kebiasaan lama sejak jaman kerajaan hingga sekarang.
“Yakni meresmikan dan nggantang burung perkutut (BP). Ini menjadi kebiasaan dan budaya Jawa sejak jaman kerajaan,” ujarnya.
“Hari ini, tidak hanya nggantang perkutut, tetapi juga untuk lebih memperat silaturahmi antar sesama pecinta burung perkutut di wilayah Kota Cirebon dan sekitarnya.
Menurutnya, dalam memelihara burung perkutut lokal ada keunikan tersendiri, karena sejak dahulu burung perkutut dikenal masyarakat jawa, selain bisa dinikmati dari segi suara tetapi juga sebagai burung katuranggan. Artinya burung yang spesifik dipercaya mempunyai nilai tersendiri.
“Dan hari ini juga kumpul semua jenis burung perkutut khusus lokal yaitu perkutut warna putih, cream, hitam atau cemani sampai perkutut biasa,”paparnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini yang pertama kali digelar di Kota Cirebon khusus perkutut lokal. Tujuan kami membentuk sebuah komunitas untuk melestarikan budaya lokal.
“Di daerah lain, komunitas pecinta perkutut lokal sudah ada, namun di Kota Cirebon ini yang pertama. Yang hadir pun cukup banyak, ini baru perwakilan. Mudah-mudahan, ini bisa dilestarikan untuk semua kalangan, khususnya generasi muda,” imbuhnya. (Effendi/CIBA)