CIREBON, (cirebonbagus.id).- Perumda Air Minum (PAM) Tirta Giri Nata Kota Cirebon sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) memiliki komitmen melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Cirebon.
Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, S.H., saat memberikan sambutan dalam agenda Hari Ulang Tahun ke-65 PAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon, Senin (27/2/2023), di lobi gedung PAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon.
“Usia ini sangat matang untuk mengabdikan diri kepada masyarakat Kota Cirebon. Semoga di usia ini Perumda Air Minum Tirta Giri Nata mampu mewujudkan harapan masyarakat untuk mendapatkan air bersih secara merata di seluruh wilayah Kota Cirebon,” ungkapnya.
Azis mengajak kepada seluruh pegawai di PAM Tirta Giri Nata untuk memanfaatkan ilmu dan kemampuannya guna peningkatan layanan, serta mengabdikan diri kepada masyarakat.
“Jangan sampai dari tahun ke tahun Perumda Air Minum Tirta Giri Nata tidak memiliki perubahan yang berarti. Saya harap bisa terus memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Kota Cirebon,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon, H. Sopyan Satari, S.E., M.M., mengatakan, ada beberapa pencapaian program yang telah ditorehkan selama 2022. Salah satunya adalah penurunan tingkat kehilangan air.
“Setiap dua pekan sekali, direksi bersama jajaran turun untuk mengecek tingkat kebocoran dan langsung melakukan perbaikan. Hasilnya secara bertahap kebocoran tersebut berkurang, dari 45,4 persen pada tahun 2022 menjadi 37,6 persen saat ini,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan optimalisasi jaringan distribusi berupa penanggulangan kebocoran, pemeliharaan pipa dan meter air. “Pemasangan booster pump serta rebilitasi jaringan distribusi,” ujarnya.
Sopyan juga mengakui, PAM Tirta Giri Nata selalu berkomitmen untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat secara merata. Sejalan dengan itu, pihaknya juga sudah melakukan penyesuian tarif air minum untuk mendukung program perusahaan.
“Dalam hal pembayaran pun ada kemudahan, yakni melalui PPOB dengan usia rekening yang sebelumnya hanya dapat dilakukan pada bulan berjalan. Saat ini dapat dilakukan untuk rekening dua bulan,” jelasnya.
Meski demikian, Sopyan mengaku banyak tantangan untuk bisa memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat, meliputi meningkatnya jumlah penduduk, luas cakupan layanan, keterbatasan air, pendanaan investasi dan perubahan fungsi/peruntukan lahan.
“Dari tantangan itu, kami memiliki rencana program rutin untuk menekan angka kebocoran, optimalisasi sumber air dan SPAM, pemeliharaan terhadap kelestarian sumber air yang ada dan kesiapan penambahan pelanggan,” katanya. (Adv/CIBA)