CIREBON, (cirebonbagus.id).- Bupati Cirebon secara simbolis menyerahkan bantuan perangkat alat untuk live streaming “Ngaji Pasaran” online di pesantren-pesantren.
Bantuan diterima Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozi.
Acara serah terima bantuan dihadiri Kabag Kesra Setda Kabupaten Cirebon H Abdul Latif, perwakilan bank bjb, Rois Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Wawan Arwani Amin, Ketua Tanfidziyah PCNU KH Aziz Hakim Syaerozi, jajaran pengurus PCNU, Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Kabupaten Cirebon KH Badrudin Hambali, Ketua Lembaga Taklif Wannasr (LTN) Ahmad Rofahan, dan Bendahara Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU), H Sony.
Dalam kesempatan itu, Imron menyampaikan, “Ngaji Pasaran” merupakan tradisi pesantren yang sudah berlangsung puluhan, bahkan ratusan tahun lalu, terutama di pesantren-pesantren Nahdlatul Ulama (NU). Dalam sebulan penuh, para santri, termasuk alumni banyak yang ikut “Ngaji Pasaran”.
“Dulu saya nyantri ya biasa ‘Ngaji Pasaran’ seperti itu. Terutama dipilih kitab mana yang ngajinya bolong-bolong. Karena semua pasaran biasanya full sebulan khatam satu kitab,” ujar Imron.
Lebih lanjut, Imron, mengatakan, tahun ini Ramadhan bersamaan dengan musim pandemi Covid-19, sehingga santri sesuai dengan imbauan PBNU sudah dipulangkan sejak sebelum Ramadhan.
Pihaknya pun langsung berdiskusi dengan PCNU Kabupaten Cirebon dan beberapa kiai merumuskan bagaimana caranya agar pengajian kitab kuning di bulan Ramadhan tetap diadakan.
“Akhirnya munculah gagasan pengajian pasaran live streaming atau via online. Banyak pesantren besar yang sudah menyelenggarakan, tetapi tak sedikit yang belum alias masih offline,” tutur Imron.
Imron menjelaskan, pihaknya belum bisa mengambil anggaran dari APBD Kabupaten Cirebon, selain karena programnya mendadak dan sudah tahun berjalan, juga karena ada instruksi dari pusat agar dilakukan relokasi atau refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Tak ingin ide tersebut menguap begitu saja, pihaknya terus mencari dari sumber lain.
Pihaknya pun langsung mengajukan program tersebut ke Bank Jabar Banten (bjb). Tak memerlukan banyak waktu, sehari setelah pengajuan, pihak bjb langsung memberikan informasi kesiapannya untuk membantu pengadaan alat untuk live streaming.
“Alhamdulillah direspons bjb. Meskipun hanya perangkat android dan kuota, kami sampaikan terima kasih. Memang ada keterlambatan, tadinya mau launching di hari pertama Ramadhan, tapi terkendala teknis sehingga baru bisa dilakukan serah terima simbolis,” papar Imron.
Sementara itu, perwakilan bjb, Cipta, mengatakan, program fasilitasi perangkat alat untuk pengajian online sangat positif. Karena itu, pimpinannya langsung merespons usulan tersebut.
“Setelah ada permohonan dari Pak Bupati pada hari Kamis sebelum Ramadhan, Jumat sudah ada keputusan. Alhamdulillah ini berkat doa para kiai juga sehingga bisa cepat direspons,” ujarnya.
Cipta berharap, bantuan 60 perangkat android dan kuota tersebut bermanfaat bagi aktivitas pesantren, terutama ngaji pasaran. Pihaknya juga memohon doa dari para kiai agar bjb tetap terus berkembang di tengah pandemi Corona.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozi mengatakan, program ini berawal dari keinginan bupati untuk memberikan bantuan terhadap pesantren terdampak Corona. Dalam kondisi pandemi Coron, pesantren diminta untuk tetap mengadakan “Ngaji Pasaran” secara online.
Menurutnya, langkah bupati sangat tepat, karena pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan juga harus tetap berjalan aktivitas transfer ilmunya kepada para santri. Sementara pesantren tidak seperti sekolah umum yang memiliki Dana Operasional Sekolah (BOS) yang bisa digeser untuk operasional pembelajaran daring.
“Ada dua dampak sekaligus dari program ini. Hari ini semua santri sudah dipulangkan, mereka juga perlu seperti lembaga pendidikan formal, maka dengan kehadiran fasilitas online pesantren bisa tetap menyelenggarakan pengajian,” tuturnya.
“Bupati melakukan ikhtiar agar pesantren tetap melek teknologi informasi, sehingga bisa mengikuti perkembangan zaman, dalam hal ini pembelajaran secara online,” terangnya.
Dia melanjutkan, pihaknya memastikan bantuan tersebut sangat bermanfaat. Diharapkan bantuan ini menjadi stimulan, sehingga ke depan bisa mendorong agar makin banyak pesantren bisa memanfaatkan fasilitas pembelajaran daring.
“Kami melalui LTN NU telah memfasilitasi pesantren-pesantren untuk menggelar live streaming pengajian online secara profesional dengan menghadirkan pelatih praktisi media televisi. Pasalnya, masih banyak pesantren yang belum memahami,” pungkasnya. (Effendi/CIBA)