CirebonBagus.Id – Naiknya harga bawang khususnya bawang merah di pasaran menjelang Bulan Rhamadhan dan Hari Raya Idul Fitri mendorong Ketua HKTI yang juga Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko yang menjabat Ketua Umum (Ketum) DPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) datang ke Cirebon dirinya mengaku kaget dan bangga dengan Petani dan Pengusaha yang ada di Kabupaten Cirebon.Senin (15/5).
Kekagetan terlihat ketika mantan Panglima TNI ini melakukan temu wicara dengan kalangan petani bawang di lahan pertanian milik Ivan Effendi di Desa Pakusamben Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon.
Saat itu seorang petani bawang yang diberi kesempatan berbicara mengungkapkan sebuah keluguan layaknya petani. “Saya sudah puluhan tahun bertani bawang. Selama ini paling ngurusi tanaman lalu berpikir soal jualnya. Dan baru sekarang tahu kalau petani itu ada pemimpinnya,” kata petani bernama juladi yang disambut tepuk tangan petani lainnya.
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan bahwa ada solusi agar petani menggunakan pupuk organik cair yang baru .
“Saya harapkan dengan pendekatan baru yang akan kita lakukan ini bisa separuhnya menaikkan panen sampai di angka 50%. Kontrol kuat HKTI bisa menyalurkan harga bibit unggul bawang di bawah Rp25.000, dilema ini harus bisa dipecahkan,” ujarnya saat mengunjungi petani bawang di Desa Pakusamben, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, Senin (15/5/2017).
Moeldoko yang hadir bersama Danrem 063 SGJ , Kapolres Cirebon dan para pengusahamenjelaskan jika persoalan yang sering dihadapi oleh para petani terletak di tata kelola tanahnya yang mahal di antaranya penggunaan pupuk dan pestisida yang bisa mencapai di atas Rp10 juta.
Dengan penggunaan pupuk cair baru diharapkan mampu mendongkrak hasil panen nantinya, karena sudah dibuktikan dengan jenis tanaman-tanaman lainnya.
“Sudah terbukti di tanaman lainnya, ingin saya buktikan di bawah merah ini,” katanya.
Mengenai distribusinya, ia memaparkan jika secara struktur HKTI telah sampai di kabupaten dan jika terbukti mujarab maka kendala tersebut tidak menjadi masalah untuk distribusi sampai ke pelosok-pelosok daerah.
Kemudian, Moeldoko mengatakan untuk menekan harga bawang agar tidak anjlok diperlukan upaya salah satunya dengan melakukan ekspor sebanyak-banyaknya, karena secara kualitas bawang dari petani Indonesia masih cukup diakui oleh ke negara-negara tetangga.
“Saya sudah ke Vietnam bahwa bawang kita cukup bagus untuk bisa diterima di sana. Akan tetapi di sisi lain kita perlu impor bibit unggulnya dari Vietnam, untuk eksport masih bisa menerima,” katanya.
Selain itu sudah adanya upaya pengusaha di daerah ini yang sudah memiliki mesin pendingin ( Cold Storage) sehingga ketika panen Raya bawang bisa di simpan terlebih dahulu sambil menunggu harga yang bagus,sehingga petani tidak menjual murah saat panen raya”ungkapnya ( CB 02)