CIREBON, (cirebonbagus.id).- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon mulai memproduksi plasma darah hasil donor dari penyintas covid 19. Plasma darah ini, nantinya digunakan untuk proses penyembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Cirebon.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni menuturkan, sudah ada dua pendonor plasma darah, yang plasmanya akan digunakan sebagai terapi penyembuhan pasien Covid-19.
“Dari dua pendonor tersebut, menghasilkan sekitar 1.200 cc plasma darah,” ujar Eni, Sabtu (17/10/2020).
Plasma darah buatan PMI Kabupaten Cirebon sudah mulai digunakan untuk melakukan terapi kepada dua pasien yang berada di Rumah Sakit Mitra Plumbon dan RSUD Waled.
Terapi plasma darah hanya diberikan kepada pasien Covid-19 dalam skala berat. Eni menyebutkan, dua pasien yang mendapatkan transfusi plasma darah tersebut, dalam kondisi berat dan kritis.
“Pasien yang mendapatkan terapi plasma dalam kondisi berat dan kritis,” kata Eni.
Namun berkat pengobatan dengan terapi plasma ini keduanya sudah mengalami perkembangan yang menggembirakan.
Untuk pasien dalam kondisi berat, saat ini sudah melepas alat bantu oksigen. Sedangkan yang kritis sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Saat ini, sudah ada dua lagi calon pendonor plasma darah yang akan dilakukan di PMI Kabupaten Cirebon.
Pihaknya juga terus mengupayakan untuk kembali mendapatkan donor palsma darah yang sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
Oleh karena itu, tim medis yang melakukan penanganan terhadap pasien Covid-19 selalu mengedukasi pasien tersebut, untuk mau mendonorkan plasma darahnya jika sudah sembuh.
“Karena ada standar tertentu, siapa yang bisa mendonorkan. Jadi tidak sembarang orang,” kata Eni.
Selain dua pasien yang mendapatkan terapi plasma darah dari PMI Kabupaten Cirebon, sebelumnya juga sudah ada dua pasien yang mendapatkan terapi plasma darah.
Dua pasien tersebut berasal dari Rumah Sakit Waled Cirebon. Keduanya mendapatkan terapi plasma yang didapatkan dari RSPAD Gatot Subroto. Dua pasien ini sudah dinyatakan sembuh.
“Jadi sudah ada empat orang yang terapi plasma darah. Dua di antaranya sudah sembuh dan dua lainnya masih perawatan,” ujar Eni. (Effendi/CIBA)