SEMARANG, Jawa Tengah – Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) terus memperluas sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke berbagai daerah di Indonesia. Kali ini, giliran Kabupaten Semarang menjadi lokasi kegiatan yang digelar di Gedung Balai Bahasa PNFI Ungaran, pada Minggu (5/10).
Program MBG merupakan kebijakan nasional yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai langkah strategis untuk mengatasi berbagai permasalahan gizi di masyarakat, sekaligus memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan sehat bagi anak-anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Dalam sambutannya, Anggota Komisi IX DPR RI, Muh Haris, menegaskan bahwa program MBG bukan sekadar pembagian makanan gratis, melainkan bentuk investasi jangka panjang untuk membangun sumber daya manusia yang sehat dan berdaya saing.
“Program ini hadir untuk memastikan kebutuhan gizi masyarakat benar-benar terpenuhi. Tujuan akhirnya adalah membentuk generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Muh Haris.
Ia juga menilai kebijakan Presiden Prabowo ini layak diapresiasi karena membawa dampak nyata bagi masyarakat.
“Masa depan bangsa sangat bergantung pada kualitas anak-anak hari ini. MBG adalah langkah konkret untuk memastikan mereka tumbuh dengan gizi yang cukup,” tambahnya.
Sementara itu, Rieska Fajarmawati dari Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN, menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG berpedoman pada empat prinsip utama: pemenuhan kalori, keseimbangan gizi, kebersihan, dan keamanan pangan.
“Melalui MBG, pemerintah berupaya menjawab persoalan gizi seperti stunting, gizi ganda, serta keterbatasan akses terhadap makanan bergizi. Menu yang disajikan disesuaikan dengan kebutuhan anak agar manfaatnya optimal,” jelas Rieska.
Menurutnya, setiap masukan masyarakat akan menjadi bahan evaluasi demi penyempurnaan pelaksanaan program di masa mendatang.
Di sisi lain, Madya Sulisno, dosen Universitas Diponegoro sekaligus tenaga kesehatan di RSND, menekankan bahwa makanan bergizi tidak hanya soal rasa kenyang, tetapi harus memenuhi standar gizi seimbang.
“Dari gizi yang cukup akan tumbuh generasi sehat, kuat, dan unggul. MBG menjadi fondasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas,” ungkapnya.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk bersama-sama mendukung keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis. Dengan langkah nyata di lapangan, cita-cita mewujudkan generasi emas Indonesia 2045 bukan sekadar wacana, melainkan sebuah kenyataan yang bisa diraih bersama.**
Artikel ini tayang juga di ArahPantura.id