CIREBON, (cirebonbagus.id).- Genap tiga tahun kepemimpinan Drs H Nashrudin Azis dan Dra Hj Eti Herawati sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon. Wakil Wali Kota menegaskan percepatan pembangunan akan dilakukan pada sisa dua tahun terakhir kepemimpinan mereka.
Azis dan Eti dilantik pada 12 Desember 2018 lalu oleh Gubernur Jawa Barat, Dr (HC) H. Ridwan Kamil di Gedung Sate Bandung. Perjalanan tiga tahun bagi Azis-Eti tidaklah mudah. Pada tahun kedua kepemimpinan Azis-Eti harus menghadapi ujian besar, yaitu menghadapi pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Demikian diungkapkan Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati saat melakukan pertemuan dengan wartawan di lobby gedung Setda, menjelaskan selama tiga tahun kepemimpinan Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, S.H., dan Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati bukanlah perjalanan yang mudah. “Terutama karena pandemi Covid-19 yang sudah terjadi selama dua tahun ini,” tutur Eti, Senin (13/12/2021).
Berbagai program pembangunan yang sudah direncanakan sebelumnya harus ditunda karena adanya refocusing anggaran. Selama dua tahun ini anggaran difokuskan untuk penanganan Covid-19, jaring pengaman sosial hingga pemulihan ekonomi.
Namun tahun depan, lanjut Eti, mereka akan mengejar ketertinggalan. “Program prioritas yang sebelumnya sempat tertunda akan dilanjutkan,” tutur Eti. Khususnya pembangunan infrastruktur. Seperti penataan drainase, peningkatan kualitas jalan Siliwangi, baik di perbatasan kota dan kabupaten, hingga perbatasan dengan Karanggetas, bisa diselesaikan.
Ada pula pengembangan kota pusaka dan sejumlah program prioritas lainnya. Eti yakin sisa dua tahun kepemimpinan mereka pembangunan infrastruktur akan dikejar. “Ini ikhtiar yang kita lakukan. Dalam dua tahun ini kita fokus menuntaskan visi dan misi,” tutur Eti.
Sementara itu Sekda Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., menjelaskan untuk percepatan pembangunan infrastruktur, pokja pengadaan barang dan jasa mulai hari ini terjun langsung ke setiap perangkat daerah. “Dari awal kita dampingi teman-teman di perangkat daerah untuk melakukan percepatan proses administrasi dan penjadwalan lelang,” tutur Agus.
Sehingga saat anggaran sudah berjalan, proses administrasi selesai dan lelang paling lambat dilakukan Februari 2022 mendatang. “Pak Wali Kota juga sudah memberikan arahan agar pekerjaan yang seharusnya bisa dilaksanakan sekarang tidak ditunda,” tegas Agus. Dengan pola yang dilakukan ini, Agus berharap pembangunan infrastruktur yang sebelumnya tertunda bisa segera direalisasikan.
Selama dua tahun ini, lanjut Agus, Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon fokus untuk penanganan pandemi Covid-19. “Saat ini terus melandai dan mudah-mudahan bisa terus dipertahankan,” tutur Agus. Selain itu, Pemda Kota Cirebon juga telah menganggarkan dalam BTT dana sebesar Rp 83 miliar untuk penanganan Covid-19 pada 2022 mendatang. Dengan sudah dianggarkan secara khusus Agus berharap alokasi anggaran untuk pembangunan, termasuk untuk infrastruktur tidak terganggu. (Arif/CIBA)