CIREBON, (cirebonbagus.id).- Kecamatan Sumber menjadi prioritas pemberian anggaran dalam APBD 2020, dibandingkan kecamatan-kecamatan lainnya. Yakni mendapatkan support anggaran sebesar Rp 11 miliar.
Seperti diketahui, rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) Kabupaten Cirebon 2020, telah disahkan menjadi APBD oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, belum lama ini.
Berdasarkan dalam APBD 2020 tersebut, 40 kecamatan di Kabupaten Cirebon mendapatkan support anggaran. Hanya saja, 39 kecamatan lainnya hanya disupport di bawah Rp 1 miliar saja, bahkan banyak juga kecamatan lain yang mendapat support anggaran di bawah Rp 500 juta.
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Mohamad Lutfhi membenarkan bahwa Kecamatan Sumber mendapatkan support anggaran sebesar Rp 11 miliar. Karena selain menjadi ibu kota daerah ini, juga karena banyak pembiayaan yang dibebankan pihak kecamatan sehingga menjadi prioritas.
“Jadi wajar bila Kecamatan Sumber mendapatkan dana APBD sebesar Rp 11 miliar karena daerah tersebut merupakan ibu kota Kabupaten Cirebon dan menjadi prioritas karena banyak pembiayaan yang dibebankan ke kecamatan ini,” kata Luthfi, Senin (25/11/2019).
Dengan begitu, lanjut dia, pihak eksekutif pun beberapa pembangunan yang diprioritaskan ada di Kecamatan Sumber. “Beberapa pembangunan yang menjadi prioritas teman-teman birokrasi ada di Kecamatan Sumber jadi menurut kami wajar,” kata Lutfhi.
Ia menyebutkan, selain Kecamatan Sumber, yang mendapatkan support anggaran kedua terbesar dari dana APBD 2020 Kabupaten Cirebon adalah Kecamatan Sedong, sebanyak Rp 929 juta.
Luthfi juga menjelaskan, pada rapat paripurna pembahasan rancangan APBD 30 Agustus 2019 lalu, Pemerintah Kabupaten Cirebon menghantarkan sebesar Rp 3,53 triliun, namun setelah dilakukan pembahasan oleh DPRD, naik menjadi Rp 3,56 triliun.
Rincian APBD yang telah disahkan oleh DPRD tersebut, yakni Rp 2,43 triliun untuk belanja tidak langsung, Rp 1,26 triliun belanja langsung, Rp 46 miliar pembiayaan daerah, dan penerimaan daerah Rp 58 miliar.
“APBD 2020 dianggap masih belum berkualitas, karena tidak proporsional, yakni 70 persen untuk belanja tidak langsung dan 30 persen belanja langsung,” katanya.
Untuk meningkatkan hingga angka 50:50, pemerintah daerah bersama stakeholder harus lebih kreatif lagi untuk menggali potensi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Cirebon.
“Kalau hanya terus mengandalkan dari dana perimbangan, Kabupaten Cirebon tidak akan mungkin melakukan melaksanakan banyak pembangunan,” ungkapnya.
Kemudian, lanjut dia, anggaran dari bantuan Kementerian KL sebisa mungkin ditarik ke Kabupaten Cirebon agar lebih banyak lagi. “Kami dari DPRD bersama pak bupati, berkomitmen untuk bagaimana anggaran biaya langsung bisa lebih besar lagi ke depannya,” kata Luthfi. (CIBA-05)




