CIREBON, (cirebonbagus.id).-
Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon berencana membolehkan pembelajaran secara tatap muka bagi sekolah yang berada di kecamatan berstatus zona hijau Covid-19 .
Sebab, selama Pandemi Covid-19 membuat siswa melakukan pembelajaran secara daring dari rumah. Hal tersebut sangat tidak efektif untuk proses belajar mengajar.
“Seperti Matematika mereka tidak bisa belajar melalui daring harus tatap muka langsung serta pelajaran agama kalau praktik tidak bisa efektif kalau mengunakannya dengan sistem daring,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Asdullah Anwar, Minggu (3/1/2021).
Asdullah mengatakan, saat ini sejumlah sekolah sudah siap menerapkan pembelajaran secara tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Sekolah yang akan melakukan tatap muka langsung nanti siswanya dibatasi. Misalkan siswa ada 30 anak satu hari hanya 10 siswa yang belajar dan hari berikutnya dari 11 sampe 20 yang belajar sampai seterusnya. Ini untuk mencegah adanya kerumunan di dalam kelas,” katanya.
Ia pun menjelaskan, Disdik Kabupaten Cirebon sudah mempersiapkan petunjuk teknisnya di lapangan dari mulai dengan protokol kesehatan di sekolah. Pasalnya protokol kesehatan sangatlah penting untuk melakukan pencegahan Covid-19.
“Nanti kita akan rapat dengan Komisi 4 terkait rencana pembelajaran tatap muka di Kabupaten Cirebon. Karena sekarang siswa sudah kangen sekolah ketemu gurunya dan gurunya pun sudah kangen mengajar ketemu muridnya,” ujarnya.
Asdullah menuturkan, pembelajaran secara daring di Kabupaten Cirebon banyak dikeluhkan oleh para orang tua murid. Pasalnya mereka kebanyakan tidak mempunyai smartphone untuk pembelajaran secara daring.
“Perbandingannya 40-60 persen siswa yang mempunyai smartphone 60 persennya kebanyakan petani sehingga mereka kesulitan pembelajaran secara daring. Sehingga Disdik memberikan modul secara gratis itupun dari dana BOS,” katanya.
Lebih lanjut kata Asdullah, Disdik Kabupaten Cirebon sudah siap menerapkan pembelajaran tatap muka akan tetapi kita menunggu persetujuan dari Satgas Covid.
“Kalau Pak Bupati sudah oke asalkan zona hijau dan tetap menerapkan protokol Kesehatan. Tinggal menunggu dari Satgas Covid-19 saja karena semua sekolah baik SD SMP sudah siap,” katanya.
Di tempat yang sama Bupati Cirebon, Imron Rosyadi mempersiahkan sekolah melakukan pembelajaran tatap muka. Asalkan daerahnya sudah status zona hijau Covid-19.
“Kepala sekolah harus berkoordinasi dengan Disdik dan Satgas Kecamatan apakah daerahnya sudah zona hijau apa belum. Walaupun sudah zona hijau kami sarankan tetap wajib patuhi Protokol Kesehatan,” katanya.
Imron menuturkan, selama ini banyak kerinduan siswa untuk melakulan pembelajaran secara tatap muka. Sebab ekonomi keluarga menjadi hal utama untuk pembelajaran secara daring.
“Banyak orang tua siswa yang tidak bisa membeli smartphone untuk melakukan pembelajaran secara daring, ini kendala yang cukup penting untuk keluarga yang ekonominya pas pasan,” katanya.
Ia pun menjelaskan, untuk pola pikir anak SD dan SMP sangatlah berbeda dengan pola pikir mahasiswa. Sebab siswa SD maupun SMP butuh bimbingan langsung dari gurunya.
“Mahasiswa sendiri walaupun belajar secara daring mereka sudah bisa menjabarkan atau mencari pemahaman pelajaran lain dari yang dia dapatkan dari dosennya. Sedangkan kalau anak SD dan SMP itu masih butuh hal yang konkret contohnya belajar salat tidak bisa secara daring,” katanya. (CIBA-07)