CIREBON, (cirebonbagus.id).- Festival Dōngzhì atau Festival Titik Balik Matahari Musim Dingin (harafiah: Tibanya Musim Dingin) adalah salah satu festival paling penting yang dirayakan masyarakat Tionghoa dan bangsa Asia Timur lainnya pada saat panjang hari paling pendek dalam setahun atau sekitar tanggal 21/22 Desember.
Budayawan masyarakat Tionghoa Cirebon,Jeremy Huang Wijaya mengatakan, Festival Dongzhi (冬至; Dongzhi) atau perayaan musim dingin (winter solstice) adalah perayaan masyarakat Tiongkok pada siklus Dongzhi, yang biasanya jatuh pada tanggal 22 Desember.
Perayaan Onde ini sudah ada sejak Dinasti Han (206 SM – 220 M). Pada zaman Dinasti Song (1127-1152 M) Perayan Onde dilaksanakan dengan sembahyang arwah leluhur dan lima unsur di bumi yang terdiri dari logam, air, api, tanah, dan kayu.
“Pada Zaman Dinasti Qing(1644-1911M) perayaan Onde menjadi salah satu perayaan penting di Tiongkok, mereka yang merantau, para imigran asal Tiongkok Pulang kampung merayakan Fesitval Dongzhi atau sembahyang onde.”terangnya kepada cirebonbagus.id . Selasa (21/12/2021)
“Festival Dongzhi (冬至; Dongzhi) atau perayaan musim dingin (winter solstice) adalah perayaan masyarakat Tiongkok pada siklus Dongzhi, yang biasanya jatuh pada tanggal 22 Desember,” imbuh Jeremy.
Ia menjelaskan, festival ini dirayakan dengan reuni keluarga, sambil menyantap onde/ronde (tangyuan) yang berbentuk bola2 beraneka warna dan berkuah manis, sebagai lambang keutuhan keluarga.
Bulan ke-12 penanggalan Imlek dinamakan la-yue dan sembahyang khusus pada bulan itu disebut la-jiuntuk menghormati dewa pertanian Shennong. Kucing dan harimau juga dianggap membantu mengamankan pertanian.
Kucing menangkap tikus dan harimau memangsa babi hutan yang merupakan hama pertanian. Setelah sembahyang, masyarakat melanjutkan festival dengan perjamuan makan besar-besaran. Sekarang ini la-ji tidak lagi dilakukan, sebagai gantinya diadakan sembahyang Dongzhi pada tanggal 22 Desember.
Lebih jauh ia mengungkapkan, pada masa Dinasti Zhou, orang-orang saling memberi selamat karena telah berhasil melewati musim dingin yang paling dingin dan sinar matahari menguat kembali
” Asal mula festival ini dapat ditelusuri dari filosofi Yin dan Yang, keseimbangan dan keharmonisan kosmos. Setelah titik balik matahari, panjang hari akan semakin memanjang sehingga semakin banyak energi positif yang mengalir masuk. Filosofi ini disimbolkan oleh fù (復, “Kembali”) dalam Ba Gua I-Ching,” pungkas Jeremy.(Effendi/CIBA)