CIREBON, (cirebonbagus.id).- SMA Negeri 1 Palimanan (Nepal) melalui Kegiatan MPLS memberikan edukasi Sistem Program Belajar dari Rumah (Bdr) atau daring (PJJ) bagi siswa baru tahun ajaran 2020/2021.
Kepala SMAN 1 Palimanan Darmo Susianto, seusai pemberian materi sosialisasi kepada perwakilan peserta didik baru (siswa) pergugus menuturkan, kegiatan sekolah tahun ajaran 2020-2021 tetap dengan mekanisme kegiatan belajar mengajar (KBM) pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau sistem daring secara online dan program Jabar Masagi, Jumat, (17/7/2020).
“Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini sebanyak 24 perserta didik baru yang hadir. Masing-masing dalam satu rombel perwakilan hanya dua peserta didik saja. Untuk jumlah peserta didik baru tahun ajaran 2020-2021 sebanyak 423 siswa-siswi, terdiri dari 12 rombel/kelas,” terangnya.
Maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini, kata dia, untuk pemberian Materi Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan memahami mekanisme metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) kepada peserta didik baru yang hadir.
“Kemudian perwakilan yang hadir memberikan informasi melalui WhatsApp grup pergugus. Selain itu, siswa baru mengetahui dan tidak merasa asing bahwa inilah sekolahnya dan mengenal guru-gurunya, ” paparnya
“Selain itu sebelum mengikuti MPLS, para siswa yang hadir tetap harus wajib mengikuti protokol kesehatan. Sebelum siswa memasuki lingkungan sekolah cek suhu tubuh, dan wajib mengenakan masker, juga harus seijin dari Orang tuanya, ” kata Darmo.
Ia mengatakan, yang menjadi fokus sekolah yakni yang pertama adalah bagaimana memastikan keamanan dan keselamatan peserta didik.
Dan yang kedua adalah bagaimana memastikan peserta didik mendapatkan hak pendidikan. Hak pendidikan tetap dipenuhi selama pandemi Covid-19 dengan pembelajaran jarak jauh.
Guna pembelajaran jarak jauh (PJJ) berjalan optimal, menurut dia, sudah menempuh sejumlah upaya. Pertama adalah penguatan guru. Hal itu dilakukan supaya guru mampu memberikan materi pembelajaran secara interaktif. Dengan begitu, peserta didik akan lebih mudah mencerna.
“Yang menjadi tantangan adalah adanya masalah psikologis dari anak. Ketika mereka sekarang harus berada di rumah dalam waktu yang lama,” katanya.
” Dan guru diberikan pelatihan secara daring agar mampu memberikan pembelajaran yang menarik, interaktif, ringan dan tidak terlalu berat. Ini juga merupakan bagian dari inovasi sekolah menghindari kejenuhan atau bosan dalam sistem daring baik untuk siswa dan guru,” imbuhnya.
Pendidikan karakter yang digagas Gubernur Jabar Ridwan Kamil melalui Jabar Masagi, bertujuan untuk membentengi siswa-siswa di Jawa Barat dengan nilai-nilai baik yang selaras dengan cita-cita Jabar Juara Lahir Batin. Manusia unggul Jawa Barat harus mempunyai empat nilai, yaitu secara fisik badannya harus sehat, cerdas, berakhlak, dan religius.
Lebih jauh lagi Darmo menyebutkan, Untuk teknis pembelajaran sistem daring, pihaknya menggunakan metode memanfaatkan google class room. (Effendi/CIBA)