CirebonBagus.Id – Perbankan Syariah masih menjadi pro dan kontra di kalangan muslim Indonesia hal ini disebabkan minimnya Pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai keuangan syariah secara umum hal ini dikarenakan dunia perbankan masih dianggap riba oleh sebagian muslim dindonesia.Adanya anggapan Perbankan Syariah yang dikonotasikan “ Jual daging babi kemasan Onta” mulai ditepis oleh sebagian kalangan muslim di indonesia untuk menyikapi itu salah satunya adalah dengan diselenggarakannya Perbankan Syariah Fair dimana Kegiatan itu sendiri diikuti sekitar 30 industri keuangan syariah, yang terdiri atas sepuluh industri perbankan syariah, 14 industri keuangan non bank syariah, dan enam industri pasar modal syariah, dengan koordinator dari industri perbankan syariah yakni CIMB Niaga Syariah dan BJB Syariah dengan Tema “Sama bagusnya,Sama lengkapnya, Sama Modernnya, Pastinya Syariah Lebih Berkah” yang diselenggarakan di salah satu mall di Kota Cirebon ( 11/08)
Indonesia sebagai Negara yang didominasi umat islam perkembangan keuangan Syariahnya masih rendah dibandingkan dengan negara tetangga malaysia yang menganggap perbankan syariah lebih berkah daripada perbankan konvensional seperti yang dijelaskan oleh Direktur Pasar Modal Syariah OJK, Fadilah Kartikasasi sebenarnya keuangan syariah sama lengkap dan bagusnya dengan keuangan konvensional. Salah satu perbedaannya ada pada prinsip yang diterapkan,” TambahnyaKepala OJK Cirebon Muhamad Lutfi mengatakan, peranan keuangan syariah dalam berbagai sektor ekonomi terus meningkat, di antaranya melalui pendanaan APBN, proyek-proyek swasta, dan UMKM. Melengkapi hal tersebut, keuangan syariah juga telah hadir menjadi sarana bagi perencanaan keuangan, investasi, dan perlindungan risiko keuangan bagi masyarakat Indonesia.”Di Wilayah Cirebon yang meliputi lima daerah, peserta keuangan syariah masih minim akibat sosialisasi yang kurang namun saya optimis perbankan syariah di Cirebon akan lebih pesat dibandingkan dengan kota lainnya terbukti dengan antusias masyarakat dihari pertama kegiatan ini sudah ada beberapa yang mulai melirik menjadi salah satu nasabah bank syariah,” dijelaskan Lutfi di sela-sela pembukaan Perbankan Syariah Fair di salah satu Mall di kota Cirebon 11 Agustus 2017.Kota Cirebon terpilih sebagai salah satu kota pelaksanaan Keuangan Syariah Fair 2017 karena potensi pasar yang terbuka lebar bagi berkembangnya industri keuangan syariah. Selain itu, Kota Cirebon dinilai strategis karena terletak dijalur pantura, di mana pembangunan ekonomi kreatif dan UMKM berkembang pesat.”Kota Cirebon memiliki kekuatan aspek heritage dan masyarakat yang dinamis. Ditambah, kumpulan aneka ragam karya seni, budaya, wisata, kuliner, dan lainnya, yang secara ekonomis marketable dan membuat perputaran ekonomi di kota Cirebon tak pernah berhenti,” tambahnya.Meski keuntungan antara keuangan syariah dan konvensional bersifat relatif, dia mengatakan, nyatanya saham investasi syariah lebih tinggi ketimbang IHSG. Sayangnya, sejauh ini masyarakat Indonesia masih belum melek keuangan syariah.”Memang tak mudah beradaptasi dengan hal baru, mengingat awal perkembangan keuangan syariah pada 1992, lebih baru dibanding keuangan konvensional, namun kita harus tetap optimis perbankan syariah pasti akan lebih maju di Indonesia” ungkapnya