CIREBON, (cirebonbagus.id).- Viralnya video yang beredar terkait adanya penambahan kalimat Azan dengan menyelipkan lafaz “hayya alal jihad” di media sosial, membuat Sekretaris MUI dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cirebon angkat bicara.
Menyikapi beredarnya video tersebut, Sekretaris MUI Kabupaten Cirebon, KH Jafar Musadad, melalui pesan singkat rekaman videonya, menyampaikan, pertama azan merupakan panggilan suci yang sifatnya tauqifih atau dogma di mana kalimat yang diucapkan telah ditetapkan.
“Karena itu tidak ada ruang untuk dilakukan inovasi maupun melakukan kreativitas,” ujarnya, Kamis (3/12/2020).
Kedua, negara tercinta Indonesia adalah negara dalam keadaan damai, mudah-mudahan terus dalam keadaan damai sampai yaumul qiyamah.
“Maka jika ‘hayya alal jihad’ dimaksudkan ajakan atau seruan untuk perang sangatlah tidak tepat,” kata KH Jafar.
Ketiga, dalam sejarah kehidupan beragama di zaman Rasulullah belum pernah dilakukan perubahan kalimat azan meskipun di zaman perang.
Mengimbau kepada umat Islam di Kabupaten Cirebon khususnya, dan di mana pun pada umumnya, janganlah sekali-kali mengubah kalimat azan yang sudah baku, dan jangalah terprovokasi manakala ada berita-berita yang sensasi tetaplah senantiasa tabayun melakukan klarifikasi dengan para ahli.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cirebon, H Mujayin mengimbau kepada masyarakat muslim Kabupaten Cirebon agar tidak terpengaruh hal tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada para kiai, ulama, penyuluh agama dan seluruh ormas agar memberikan informasi dan pemahaman pengertian kepada masyarakat supaya tidak terpancing adanya lafaz azan yang ditambahkan.
Berdasarkan sejarah dan sumber hukumnya tidak ada tambahan semacam itu. “Oleh karena itu kepada semua pihak agar segara menghapus konten-konten yang menyiarkan atau menyebarluaskan kaitan kalimat azan yang ditambahkan,” katanya.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat muslim Kabupaten Cirebon agar menjaga ketertiban, kondusivitas menjadi daerah yang aman dan tentram. (Effendi/CIBA)