CIREBON,(cirebonbagus.id).-
Petani garam di Kabupaten Cirebon semakin menjerit akibat adanya rencana kebijakan pemerintah pusat untuk menggelar impor garam dalam jangka waktu dekat ini. Padahal stok garam di tingkat petani belum banyak yang terserap.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Cirebon H. Imron Rosyadi siap memberikan pelatihan bagi masyarakat yang berprofesi sebagai petani garam untuk dapat meningkatkan kualitas garam supaya bisa bersaing dipasaran.
Ia menjelaskan, pihaknya harus mengetahui terlebih dahulu rencana pemerintah pusat untuk mengimpor garam.
“Harus dilihat dulu jenis garam apa aja yang akan diimpor oleh pemerintah pusat itu,” kata Bupati Imron, Kamis (25/3/2021).
Terkait petani garam di Kabupaten Cirebon, Imron menilai jika mutu yang dihasilkan oleh petani garam Kabupaten Cirebon kurang baik. Sehingga kalah saing dengan petani garam yang mampu menghasilkan kualitas garam yang bagus.
“Ternyata di Cirebon ada petani garam yang miliki garam dengan mutu yang bagus dan itu selalu habis ketika panen. Seperti di daerah Bungko Kapetakan,” katanya.
Lanjut Imron, setiap ada permasalahan pasti terdapat jalan keluar baik secara kearifan lokal maupun secara ilmiah. Masyarakat pun harus mengikuti trend garam yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang membutuhkan garam.
“Harusnya ada upgrade kualitas garam yang dilakukan oleh petani garam di Kabupaten Cirebon, supaya garam yang dihasilkannya bisa dilirik oleh perusahaan-perusahaan,” kata Imron.
Oleh karena itu, Imron mengatakan dirinya meminta kepada kuwu-kuwu yang berada di derah pesisir untuk dapat membimbing petani garam supaya bisa menghasilkan garam dengan kualitas yang sangat baik.
“Kami siap memberikan pelatihan bagi masyarakat dan kalo memang butuh modal masa iya kami (Pemerintah Kabupaten Cirebon, Red) akan menutup mata bagi hal-hal yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani garam,” katanya.
Secara terpisah, petani garam asal Desa Pangenan Kabupaten Cirebon Uki (40 tahun) mengatakan, dengan adanya rencana pemerintah pusat melakukan impor garam pastinya akan membuat nasib petani garam semakin terpuruk.
“Sekarang aja harga garam kita cuma bisa jual sekilonya Rp 500, dengan harga segitu gimana petani garam bisa sejahtera,” katanya.
“Kami beeharap pemerintah dapat membuat suatu kebijakan yang berpihak pada petani garam tradisional agar dapat meningkatkan harga garam,” tambahnya (CIBA-07)