CIREBON, (cirebonbagus.id).- Berbagai upaya terus dilakukan berbagai pihak dalam mengembangkan dunia pendidikan, khususnya di Kota Cirebon.
Meski di tengah Pandemi Covid-19, prosesnya terkendala pembelajaran tatap muka yang ditiadakan. Namun tidak menjadi halangan untuk terus meningkatkan kompetensi guru sebagai pendidik.
Seperti yang dilakukan tiga calon kepala sekolah (Cakep) dari SDN Kalijaga Permai Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, Hj. Anite Gunarti, Agus Wartono dan Dewi Pujiati yang saat ini sedang mengikuti Diklat Calon Kepala Sekolah (CKS) yang digelar Dinas Pendidikan Kota Cirebon.
Bersama 53 peserta Diklat Cakep lainnya, ketiganya sangat antusias melaksanakan salah satu bagian mata diklat berupa Rencana Projek Kepemimpinan.
Diklat CKS tahun 2020 berpola IN ON IN atau model On the Job Training (OJT) dan In-Service Training (IST). Jadi pembelajaran melalui kegiatan tatap muka antara peserta diklat dengan nara sumber dan/atau fasilitator dalam IST.
Para calon kepala sekolah pun ditempatkan dalam kondisi yang sebenarnya melaksanakan proyek pengembangan sekolah di bawah bimbingan kepala sekolah tempatnya bertugas OJT.
Berangkat dari analisa raport mutu sekolah sebagai acuan indikatornya, ide kreatif dan inovasi dilatihkan muncul dari para CKS untuk memberikan solusi bagi pencapaian delapan standar pendidikan yang tertera belum maksimal dan perlu ditingkatkan dalam raport mutu sekolah.
Hal itu sebelumnya sudah didiskusikan dan koordinasikan bersama Kepala SDN Kalijaga Permai, Novi Nurul K. Masing-masing CKS pun mematangkan gagasan inovasinya dalam bentuk Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) .
Anite Gunarti mencetuskan gagasan inovasi peningkatan kompetensi yang menyasar standar isi melalui pendekatan scientific. Agus Wartono dengan gagasan inovasi yang menyasar peningkatan kompetensi di standar kelulusan (SKL) melalui peningkatan kompetensi guru dalam menyajikan pembelajaran berbasis High Order Thingking Skills (HOTS).
Dewi Pujiati dengan gagasan kreatifnya yang menyasar standar penilaian yakni, peningkatan kompetensi keterampilan siswa melalui penerapan instrumen penilaian kinerja/psikomotor.
Dari tiga cetusan gagasan inovasi tersebut kemudian dikolaborasikan menjadi bagian program mutualisme sekolah berupa workshop bertema “Peningkatan Kompetensi Guru untuk Pemenuhan Student Wellbeing”.
Gagasan inovatif yang dituangkan para CKS dalam workshop ini sangat diapresiasi Kepala Sekolah SDN Kalijaga Permai, Novi Nurul K.
Karena di tengah pandemi saat ini harus ada ide-ide baru untuk dapat meningkatkan kompetensi guru-guru di SDN Kalijaga Permai. Meski materi yang diberikan sudah dilaksanakan, namun materi yang dipelajari dapat lebih mematangkan ilmu yang dimiliki.
“Pokoknya workshop ini memberikan manfaat yang sangat luar biasa untuk guru-guru SDN Kalijaga Permai. Sehingga, ke depan dapat mencetak siswa siswi yang kreatif dan berkualitas,” ujarnya.
Adanya 3 calon kepala sekolah dari SDN Kalijaga Permai menjadi kebanggaan tersendiri. Meskipun di sekolah tersebut akan kehilangan 3 orang guru berpotensi dan berprestasi.
Pihak sekolah mengakui, 3 CKS tersebut telah mengabdi dan mengharumkan nama baik sekolah. “Semoga di mana pun ditugaskan mereka bisa mengaktualisasikan ilmu yang mereka miliki sehingga bisa maju seperti SDN Kalijaga Permai,” ungkapnya. (CIBA-11)