CIREBON, (cirebonbagus.id).- Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis angkat bicara terkait kisruh manajemen Gunungsari Trade Center (GTC) yang melibatkan PT Toba Sakti Utama (PT TSU) dengan PT PUS .
“Sampai saat ini, kami pemerintah daerah masih melakukan komunikasi dengan kedua belah pihak, kalau jalur komunikasi yang dibangun pemerintah tidak nyambung, tentunya pemerintah akan mengkaji persoalannya dan akan membantu memutuskan agar persoalan GTC ini bisa selesai,” ujar Nashrudin Azis saat ditemui awak media, Selasa (22/9/2020).
Azis menambahkan, dampak yang ditimbulkan akibat kisruh manajemen di GTC menimbulkan kerugian bagi pemerintah khususnya terkait dengan PAD. Sehingga dirinya pihaknya saat ini akan melakukan negosiasi antara kedua belah pihak masih terus dilakukan agar penutupan GTC tidak terjadi.
Sementara itu, menanggapi polemik yang terjadi antara PT TSU dan PUS, Direktur Utama Perumda Pasar Berintan Kota Cirebon, Sekhurohman mengungkapkan, apa yang terjadi di GTC saat ini merupakan urusan internal perusahan PT TSU dan PT PUS. Sebab menurutnya, Perumda Pasar Berintan mengurusi pasar rakyat yang ada di belakang GTC.
“Saya hanya meminta kepada pihak PT TSU dan PT PUS ya monggo diselesaikan di ranah hukum saja, jadi ga usah membuat gaduh di lingkungan GTC,” tutur Sekhurohman.
Sekhurohman menegaskan, pihaknya tidak akan ikut campur dalam masalah yang saat ini terjadi antara PT TUS dan PT PUS . Selain itu, Sekhurohman memastikan pasar rakyat yang berada dibelakang GTC tetap buka.
Seperti diketahui, PT TSU yang merupakan pemegang kontrak dengan Perumda Pasar Berintan Kota Cirebon dalam kontrak perjanjian Bangun Guna Serah selama 25 tahun ke depan. (Robi/CIBA)