CIREBON, (cirebonbagus.id).- Sekilas tidak ada yang istimewa dari bangunan berukuran 2×1 meter yang terletak di depan Baperkam Simaja Selatan. Hanya rangka kayu di beberapa sisi yang diselimuti kain plastik putih di seluruh sisinya, menyisakan satu sisi terbuka. Namun ada saja warga yang masuk ke bangunan sederhana itu.
Tak disangka bangunan sederhana tersebut mempunyai fungsi sangat vital. Sebuah bilik disinfektan sederhana, kreasi warga yang gelisah namun tak menyerah di tengah pandemi yang mewabah.
Murah, tapi bukan murahan. ya mungkin itu yang terlihat dari disinfectant chamber ala-ala ini. Berbekal alat-alat sederhana yang mudah didapat, warga RW 08 Simaja Selatan Kelurahan Drajat Kota Cirebon yang dimotori Ketua RW-nya, Bobby Sandy Gautama, Sabtu (28/3/2020), menyulap barang-barang bekas menjadi alat yang bisa bersaing dengan alat yang berharga jutaan.
Boby menunjukkan bagaimana bilik itu difungsikan hanya dengan fuel pump (rotak) bekas mobil, yang menghisap cairan disinfektan dari wadahnya yang kemudian dialirkan dan dikabutkan mengunakan nozzle yang biasa digunakan untuk memandikan burung. Semuanya itu bisa diaktifkan secara mandiri dengan menggunakan saklar yang ditempatkan di dalam bilik. Dan untuk kebutuhan warga, bilik itu juga dilengkapi dengan aki, sehingga dapat berfungsi 24 jam bagi warga yang membutuhkan.
Bahkan, untuk mengakali cairan disinfektan yang saat pandemi ini harganya melangit, Boby membuatnya dari campuran bahan-bahan yang mudah didapatkan dari toko sekitar seperti cairan pemutih, cairan karbol yang dicampur air dengan komposisi yang ia dapat dari tutorial-tutorial di internet untuk menekan harga.
Sudah dua minggu berjalan, dan sementara ini sudah tiga bilik yang ia buat bersama swadaya warga sekitar dan ditempatkan di titik yang menjadi jalan masuk warga RW 08.
Bilik tersebut tidak dimonopoli hanya untuk warga setempat, tetapi juga bagi tamu atau warga yang memerlukan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi warga, bahwa saat ini mereka sedang berperang melawan virus yang sedang viral.
Tak puas dengan bilik buatanya, ia bersama warga menempatkan tempat cuci tangan di tempat-tempat yang padat warga, dengan itu ia mengajak agar warga juga disiplin untuk memproteksi diri sendiri. Juga ia berinisiatif membuat disinfektan yang dapat berfungsi pada jalan, sehingga kendaraan yang lewat juga bisa disterilkan.
Untuk bersama-sama memerangi kondisi pandemi ini, Boby juga mengajak warga untuk secara mandiri meningkatkan kesadaran tentang kesehatan dan mencegah penyebaran virus.
Oleh karena itu, selain rajin cuci tangan, dan membersihkan diri bagi yang baru bepergian sebelum berinteraksi dengan keluarga di rumah, ia juga meminta warganya untuk melaporkan jika ada sanak keluarga yang diduga terpapar virus atau baru tiba dari daerah yang menjadi zona episentrum wabah agar segera diperiksa. Jika rumah sakit tidak bisa menampung, sudah disiapkan ruang isolasi mandiri di Baperkam RW 08 yang sudah dilengkapi tempat tidur, Wifi dan fasilitas karaoke agar tidak bosan.
“Saat ini bukan waktunya berpangku tangan, masyarakat harus bergerak bahkan dari tingkat RT RW. Tanpa ada kesamaan gerak dari semua komponen bangsa, sulit untuk memenangkan perang ini.” pesannya. (CIBA-11)