CIREBON, (cirebonbagus.id).-
Meski masih menyandang status sebagai guru honorer, tak menyurutkan semangat Warkina SPd (41 Tahun), untuk terus berkarya dan hasilnya bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Dengan modal tekun, ulet dan terus berkarya, maka secara otomatis raihan penghargaan pun berdatangan silih berganti. Mulai dari tingkat Kabupaten, provinsi hingga nasional.
Namun, semua itu sebagai penyemangat untuk terus lebih fokus dan lebih baik lagi untuk bisa dirasakan masyarakat luas.
Warkina yang notabene guru honorer warga Desa Suranenggala, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon itu menjadi inspirasi bagi semua.
Yang terbaru, perolehan penghargaan didapat dari Dinas Pendidikan Jawa Barat. Momentum tersebut diraih dalam ajang Anugerah Guru Inspiratif Jawa Barat “Een Sukaesih Award (ESA) 2019” dengan menobatkan penghargaan kepada lima guru inspiratif yang berlangusng pekan kemarin bulan Desember 2019.
Salah satu penghargaan didaulatkan kepada Warkina sebagai pelopor literasi dari Kabupaten Cirebon. Warkina mendapat penghargaan dengan sebagai guru SMP Inspiratif terbaik se-Jawa Barat.
Penghargaan yang diterima Warkina bukan tanpa sebab. Sebagai guru honorer di SMPN 2 Suranenggala, Kabupaten Cirebon itu menjadi inspiratif bagi berbagai kalangan terutama bagi anak didik dan warga setempat. Sejak puluhan tahun, dirinya tanpa henti-hentinya mengajak anak didik dan masyarakat setempat untuk gemar membaca.
Bahkan Warkina pun memiliki warung baca berisi buku di pinggir jalan By Pass Sunan Gunung Jati, dengan diberima nama ” Pado Maco,”. Warung tersebut sengaja dibuatnya untuk umum dan gratis bagi siapapun yang hendak mengunjungi.
“Sejak dulu fokus terhadap gerakan gemar membaca. Warung Pado Maco salah satu sebagai bentuk keseriusan mengajak gerakan literasi kepada seluruh masyarakat. Karena saya sadar diri, khusunya masyarakat pesisir pantura di sini masih minim dalam kesadaran untuk membaca. Makanya itu saya buat sebagai ajang mengenalkan literasi,” ujar Warkina, saat ditemui di Warung Pado Maco, Minggu (15/12/2019).
Pada ajang Anugerah ESA, kata dia, diikuti oleh ratusan peserta se-Jawa Barat. Tim juri penilai pun sangat objektif dalam menentukan dan pemberian penghargaan.
Makanya, meski masih menyandang sebagai guru honorer namun tak menyurutkan dirinya untuk ikut kontestasi di ajang tersebut. Namun hal itu malah lebih membuat dirinya dan memiliki rasa optimis bisa mendapatkan anugrah tersebut.
Dalam ajang itu, berbagai tahapan pun harus dilewati untuk memastikan Anugrah ESA diberikan tepat sasaran. “Mulanya hanya coba ikut. Ada beberapa tahapan yang harus dilewati. Dengan bermodalkan niat tulus, ketekunan dan kerpercayaan dari masyarakat. Alhamdulillah akhirnya bisa meraih penghargaan ini,” paparnya.
Rasa haru, bangga dan tidak percaya dirasakan Warkina saat mendapatkan Anugrah ESA dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Karena Warkina harus bersaing dengan para guru SMP se-Jawa Barat. Sementara dirinya hanya guru honor yang berada dipinggiran Kabupaten Cirebon.
Penghargaan yang didapat menjadi motivasi Warkina untuk terus menyebarkan virus literasi kepada generasi muda. Baginya kesuksesan bisa diraih hanya dengan gemar membaca. Seluruh Ilmu pengetahuan bisa dikuasai dari buku, karena buku merupakan jendela dunia.
“Ini jadi motivasi agar terus menularkan virus literasi. Harapannya budaya literasi bisa ditanamkan oleh generasi muda Kabupaten Cirebon,” tandas Warkina.
Seperti diketahui, berbagai raihan penghargaan pun kerap banyak didapatkannya baik ditingkat Kabupaten Cirebon dan lainnya.
Sebelumnya, penghargaan pun sempat diperoleh dari Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, sebagai juara 1 Taman Bacaan tingkat Kabupaten Cirebon. Sebelumnya, Warkina pernah meraih berbagai penghargaan tingkat nasional dan provinsi.
Penghargaan sebelumnya yaitu Jasa Dharma Pustaloka dari Purpesnas tahun 2018, Insan Peduli Paud dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2018, dan Pelopor Pemberdayaan Pendidikan dari Gubernur Jawa Barat tahun 2017. (CIBA-06)
