CIREBON, (CB).-
Masyarakat diminta waspada terhadap serangan deman berdarah dengue (DBD). Di Kabupaten Cirebon sendiri, tahun ini telah ditemukan 1.156 kasus DBD yang mengakibatkan 17 orang meninggal dunia.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Cirebon, Sartono menyampaikan, temuan kasus DBD di daerahnya terbilang meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya.
Bahkan, yang tercatat hingga minggu pertama September 2019 ini, sudah hampir enam kali lipat peningkatannya dibandingkan tahun lalu.
“Minggu lalu sudah ada 1.156 kasus DBD. Dari jumlah itu, sebanyak 17 orang meninggal dunia,” kata Sartono, Senin (9/9/2019)
Menurutnya, temuan kasus DBD tahun ini terbilang mengkhawatirkan, karena tak hanya di musim penghujan saja nyamuk DBD ini menyerang, tetapi di saat musim kemarau seperti sekarang ini pun ancaman penyakit ini tetap ada dan harus diwaspadai oleh masyarakat.
“Kasus DBD yang ada ini, berdasarkan yang kita lihat, tren di tahun sekarang ada satu kondisi yang agak aneh fenomenanya. Karena, umumnya kasus DBD ini datang ketika musim hujan, tapi ternyata faktanya sejak awal musim kemarau 2019 kasusnya masih muncul,” katanya.
Dan fenomena ini juga, kata dia, yang menjadi diskusi menarik di pihaknya. Ternyata, lanjut dia, fenomena itu juga tidak hanya terjadi di Kabupaten Cirebon saja. Tetapi juga se-Jawa Barat, bahkan se-Indonesia.
“Kalau kita lihat ke belakang, siklus DBD ini mengenal lima tahunan, dan tahun ini adalah puncak pengulangan dari siklus lima tahunan tersebut,” ungkap Sartono.
Tak hanya itu, pihaknya juga menduga, banyaknya kasus DBD yang muncul dan seharusnya habis di awal musim kemarau, karena dimungkinkan di daerah lain itu masih belum mengalami kekeringan saat musim kemarau ini.
Misalnya ada seseorang di tempat lain terkena DBD dan dia menularkan ke masyarakat di daerahnya. Karena kondisi daya tahan tubuh lemah, sehingga yang bersangkutan mudah terserang.
Meski demikian, kata dia, dua bulan terakhir ini tren kasus DBD ini sudah mulai menurun, tidak seperti di bulan-bulan sebelumnya. “Mudah-mudahan trennya terus menurun hingga Oktober-November ketika musim hujan,” katanya. (CB-05)