CIREBON, (cirebonbagus.id).- Derasnya banjir yang melintasi sungai Bantar Benda Kerep di wilayah kampung Sumur Wuni Kelurahan Argasunya menyebabkan putusnya jembatan yang menghubungkan RT 02 dan RT 03 RW 07 Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, Sabtu (8/2/2020).
Berdasarakan pantauan langsung di lapangan, akses jalan yang melewati jembatan tersebut terputus total akibat sebagian badan jembatan tersebut terhempas banjir Jumat malam.
Seperti diceritakan Hartono (68 tahun), warga RT 02 RW 03 Kelurahan Argasunya, jembatan terputus sekitar pukul 20.15 WIB saat hujan masih mengguyur kawasan tersebut.
“Semalam banjir di sungai begitu deras, bahkan ketinggian airnya cukup lumayan dari biasanya, tepat jam 20.15 menit jembatan ini putus,” terangnya.
Hartono juga menjelaskan, ada tiga akses jalan menuju lokasi RT 03 tersebut selain dari jembatan yang terputus tadi. “Sekarang mah aksesnya ada tiga, pertama jembatan baru, kemudian jembatan besi dan terakhir jembatan yang terputus ini,” ujar Hartono.
Dirinya berharap, Pemerintah Kota Cirebon untuk segera memperbaiki jembatan yang rusak ini agar akses jalan kembali normal.
Sementara itu, Koordinator Pusdalop KPBD Kota Cirebon Aji Akbar mengatakan, pihaknya sudah mendatangi lokasi bersama Babinmas, Kelurahan, LPM.
“Kita berangkat ke lokasi tadi jam setengah sembilan bareng dengan unsur kelurahan, Babinmas dan LPM, di sana kita memindai tebing yang longsor dan jembatan yang putus,” ungkap Aji.
Aji menambahkan, jembatan putus diperkirakan 6-10 meter, sedangkan 4 meternya masih berupa retakan dan berpotensi putus kembali walaupun ada kontruksi bangunan penahan jembatan.
“Untuk di Bantar Benda itu ada longsoran, yang di atasnya ada tempat majelis taklim yang dipakai santri-santri Benda Kerep yang memiliki longsoran tebing setinggi 25 meter dan lebarnya 10 meter,” tuturnya.
Aji juga mengungkapkan, longsoran tersebut sudah mengenai pondasi bangunan yang apabila terjadi hujan susulan maka berpotensi terjadi longsor susulan.
“Saya mengimbau saat terjadi hujan deras, warga yang berada di pinggiran tebing yang rawan longsor agar lebih waspada dan melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman atau ke dataran yang lebih tinggi untuk menghindari timbulnya korban jiwa,” pungkasnya. (CIBA-10)