MAJALENGKA, (cirebonbagus.id).- Anggota Koramil 1709/Rajagaluh, Kodim 0617/Majalengka, bersama masyarakat melaksanakan panen padi perdana dengan menggunakan Bios 44 DC.
Panen padi di sawah milik Ibu Arsanti dengan luas kurang kebih 1 hektare di Desa Rajagaluh Lor, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka mengalami peningkatan.
Dandim 0617/Majalengka, Letkol Inf Andik Siswanto, melalui Danramil 1709/Rajagaluh, Kapten Inf Iyus Ibnu Khajar mengatakan, kegiatan panen padi perdana ini sekaligus ingin melihat langsung hasil panen dari pemakaian Bios 44 DC yang digunakan petani.
“Ternyata ada perbedaan antara sebelum dan sesudah memakai Bios 44 DC. Yakni, dengan pengambilan sampel seluas 2,5 M2 pada setiap titik. Dari hasil 3 tirik tersebut dan setelah ditimbang dengan hasil rata-rata lebih dari 4.8 Kg, itu yang berarti, sangat baik, khususnya dalam pengembangan padi organik,” katanya.
Iyus berharap, dengan hasil yang sudah dibuktikan pada kali ini, dapat dijadikan contoh kepada masyarakat petani lainnya. Karena ini sangat bermanfaat bagi para petani. Sebab, dapat meningkatkan hasil panen padi. Menurutnya, jika panen meningkat maka kesejahteraan petani juga akan meningkat.
“Ini adalah salah satu bentuk ketahanan pangan di Majalengka. Dengan sinergitas TNI dengan para petani merupakan wujud kepedulian TNI kepada para petani di wilayah Majalengka, khususnya di Kecamatan Rajagaluh,” ujarnya.
Di tempat yang sama, pihak Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Rajagaluh, Taman, menjelaskan, dalam uji coba Bios 44 DC yang diprakarsai oleh Kodim 0617/Majalengka, dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan, melalui tanam padi ini ada peningkatan.
Pihaknya juga mengaku, telah melakukan contoh atau sampel, dari 3 titik dengan luas setiap titik 2.5 M2, dengan hasil masing-masing titik 4.6 Kg dan 5.1 Kg serta 4.8 Kg.
“Sehingga kami dapat menyimpulkan, bahwa produksi dari penggunaan Bios 44 DC sangat menjanjikan, dengan hasil rata-rata per hektarenya dapat diperkirakan menghasilkan 69 Kwintal gabah kering panen atau 60 Kwintal gabah kering giling dan ini untuk padi organik sudah sangat luar biasa dan perlu dikembangkan,” katanya.
Sedangkan, menurut penggarap sawah, Andi, dari hasil yang dicoba memakai Bios 44 DC untuk saat ini ada perbedaan dengan hasil yang kemarin sebelum menggunakan Bios 44 DC.
“Saya sebagai penggarap padi organik yang pada kesempatan ini dengan menggunakan Bios 44 DC merasa menui hasil yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Untuk penanaman ke depannya, saya akan menggunakan Bios 44 DC kembali, semoga hasilnya akan lebih maksimal lagi,” katanya. (CIBA-07)