CIREBONBAGUS.Id – Kekecewaan sejumlah tokoh Cirebon terkait konten figur Hall of Fame milik Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat (Bapusipda Jabar) langsung direspons. Organisasi perangkat daerah ini menilai pendapat itu perlu diluruskan. Sebab, nama yang rencananya masuk ke fasilitas pendukung perpustakaan tersebut justru belum ditentukan.
Kepala Bapusipda Jabar Dr Hj Nenny Kencanawati M Si menjelaskan, keberadaan hall of fame saat ini masih dalam tahap pembahasan siapa tokoh yang akan ditampilkan dan tentunya harus disesuaikan dengan space atau area Hall of Fame sendiri yang terbatas. ”Belum ada nama-nama yang ditentukan,” ujar dia dijumpai di ruang kerjanya kemarin (21/6).
Nama – nama yang akan mengisi hall of fame, ucap Nenny, merupakan usulan dari para narasumber dan saat ini masih dikaji oleh Tim Kurator. Karena itu, masih dalam tahap persiapan. Belum final. Bahkan, ketika ada nama yang memang masih perlu masuk ke hall of fame, sedangkan tempatnya tidak memungkinkan, sudah disiapkan dalam bentuk digital book. Nama yang masuk berasal dari berbagai bidang; pemerintahan, olah raga, budaya dan lainnya.
”Pembahasan ini perlu waktu,” terang dia didampingi Kepala Bidang Layanan Otomasi Perpustakaan dan Kearsipan Dinny Resmiati.
Nenny menyebut, akhir Juli atau maksimal pertengahan Agustus mudah-mudahan sudah bisa ditetapkan para inohong yang akan dimasukkan ke hall of fame. Nanti, tim kurator yang akan menempatkan foto dan identitas tokoh disesuaikan dengan space yang tersedia. Tim kurator memiliki latar belakang budayawan, seniman, ahli pemerintahan, sejarawan, tokoh kewanitaan.
Perempuan berkerudung ini menjelaskan, bapusipda merintis hall of fame sejak triwulan tiga tahun 2015. Di dalamnya ada tempat yang diberi nama ‘Pojok Kenalilah Mereka’ yaitu menampilkan sosok yang memiliki reputasi dan prestasi yang luar biasa tapi kurang di publikasikan. Keberadaan hall of fame bukan sebagai museum. Melainkan, tempat menampilkan tokoh-tokoh yang menginspirasi Jabar dari berbagai bidang. Bukan juga museum seni. Di samping itu tokoh yang ditampilkan tidak statis. Bisa up date. Oleh sebab itu, tim kurator akan terus bekerja. Termasuk dipersilakan, apabila ada masyarakat yang ingin memasukkan tokoh-tokoh asal Cirebon atau daerah lain di Jabar. Bisa dengan mengirim usulan ke bapusipda@jabar.go.id atau inohongjabar@gmail.com
”Beri masukan kepada kita. Misal dari Cirebon juga yang ingin tampil sebagai inohong. Justru kita membuka,” kata dia.
Nenny menambahkan, keberadaan hall of fame di Perpustakaan Umum Jabar merupakan kebanggaan. Melengkapi prestasi inovasi pelayanan publik Top 99 Sinovik yang telah diraih dari Kementerian PANRB tahun ini. Selain itu, sepertinya sesuatu yang baru di Indonesia. Meski tujuan awalnya, lebih kepada penguatan bidang kearsipan.
Seperti diberitakan di sejumlah media masa, beberapa tokoh Cirebon mengkritik tidak masuknya nama-nama figur berprestasi di berbagai bidang dalam hall of fame yang tengah digarap bapusipda Jabar. (CB01)