DENGAN tertatih setiap pagi ia menuju situs di dekat rumahnya. Walau usianya yang sudah senja Taryi (70 tahun) atau akrab disapa Mimi Sayi tak melupakan tanggung jawabnya sebagai juru kunci Situs Ki Gede Pekalangan Kota Cirebon.
Setiap harinya ia menyapu lantai, dan mengelap roda-roda dan bagian lain dari pedati yang berusia ratusan tahun tersebut. Sejenak ia beristirahat ketika kakinya yang sudah kian menua mulai terasa nyeri saat berjalan.
Taryi sudah menjadi juru kunci Pedati Gede Pekalangan sejak 1995 jadi sudah seperapat abad hidupnya ia bertugas merawat pedati terbesar di Indonesia tersebut.
Taryi mengaku menjadi juru kunci sejak usia 45 tahun karena faktor turun temurun dari leluhurnya.
“Mimi ini keturunan ke-14 untuk jadi juru kunci di sini. Sebab yang jadi juru kunci harus turun temurun, penerusnya mimi juga ada. Jadi jangan sampai putus atau dilimpahkan ke orang lain,” kata wanita kelahiran 5 Desember 1950.
Taryi mengungkapkan, tak sedikitpun di benaknya untuk mencari pekerjaan lain saat muda. Ia mengaku ikhlas sebagai “orang pilihan” untuk menjaga kelestarian Pedati Gede Pekalangan.
“Mimi ikhlas jadi juru kunci di sini, tak pernah untuk berhenti sampai akhir hayat dan tergantikan oleh anak saya,” katanya.
Taryi menuturkan, pendapatannya sehari-hari didapat dari juru kunci. Namun sudah cukup baginya. “Anak saya sudah besar-besar, sudah banyak yang jadi orang. Sekarang saya mengabdikan diri untuk pedati ini,” tuturnya.
Taryi mengaku senang jika doa-doa orang yang pernah berkunjung ke pedati gede banyak yang terkabul. “Mimi ikut senang tapi mimi tidak mengharap dikasih orang, diberi syukur gak dikasih jangan minta. Rejeki gusti Allah yang atur,” paparnya.
Selama menjadi juru kunci, Taryi juga turut mendapatkan banyak kemudahan untuk keluarganya. “Minta harus kepada Yang Kuasa satu,” jelas ibu enam anak ini.
Taryi mengaku dirinya merasa begitu dekat dengan khodam Ki Gede Pekalangan sang pembuat Pedati Gede. “Kalau mimi sedang gundah, beliau pasti datang lewat mimpi. Jenggotnya panjang, pakai jubah putih, wajahnya penuh wibawa. Terus mimi dikasih nasihat,” katanya.
Ia menambahkan walau usianya sudah senja, Taryi akan terus menjaga pedati gede agar bisa dinikmati banyak orang.
“Selama mimi masih ada, mimi terus menjaga situs ini supaya bisa dilihat banyak orang. Tapi kalau mimi sudah dipanggil, mimi harap pedati gede tetap dirawat, sebab nilai sejarahnya besar untuk penyebaran agama Islam,” tandanya. (Nika/Kontributor CIBA)