CIREBON, (cirebonbagus.id).- Bertempat di halaman kantor PT. Indonesia Power PLTG Sunyaragi Jalan Brigjen Darsono bypass Kota Cirebon, PT. Cogindo Daya Bersama meresmikan Aplikasi College dan motor listrik (Cogen).
Aplikasi yang baru diresmikan ini diharapkan dapat membantu pelajar dan mahasiswa untuk lebih memahami konversi kendaraan bermotor berbahan bakar BBM ke listrik.
Tentu, dengan adanya inovasi ini bisa memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat dan juga dapat mengurangi emisi karbon dioksida akibat dari pembakaran BBM di kendaraan bermotor.
Apalagi, berdasarkan data ada seratus juta lebih kendaraan bermotor di Indonesia. Ini menjadi perhatian bagi Direktur PT. Cogindo Daya Bersama, Adi Hendratno, dengan konversi BBM ke listrik dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan dunia kerja.
“Apliaksi College ini untuk pengembangan SDM. Jadi dalam kelistrikan itu ada sertifikasi keahlian, ada tiga komponen knowledge, skill dan attitude. Dari aplikasi ini akan berperan besar untuk knowledge nya. Nanti dikombinasikan untuk skill,” ungkap Adi Hendratno, Kamis (29/9/2022).
Dirinya berharap, aplikasi ini tidak hanya untuk internal Cogindo tetapi dapat dipergunakan untuk masyarakat untuk terutama untuk dunia pendidikan atau dunia kerja.
Adi Hendratno juga menjelaskan, di aplikasi ini pihaknya menyiapkan modul-modul materi tentang keahlian di kelistrikan. Kemudian pihaknya juga memberikan fasilitasi untuk kegiatan pelatihan.
” Jadi aplikasi ini kita berharap memudahkan dunia pendidikan, dunia kerja dalam mengembangkan kompetensinya, tidak hanya dipakai di internal Cogindo.
Sebetulnya kalau dalam aplikasi kalau dari dunia apa kelistrikan keahlian terutama untuk keahliannya itu memang Kombinasi yang mungkin hampir umum yang dilakukan juga oleh dunia vokasi. pendidikan divokasi kan kegiatan dipraktek itu harus lebih besar. Tapi di aplikasi College, kata Adi , ini memang dominan adalah memfasilitasi untuk College pengetahuannya.
“Nanti untuk praktik dilapangannya aplikasi mengakomodir memfasilitasi. Jadi pelaksanaan di lapangan tetap harus dilakukan, karena tidak mungkin dilakukan menyatakan ahli tetapi kita tidak tahu sperti apa,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, di aplikasi ini adalah untuk knowledge nya kemudian memfasilitasi untuk kegiatan prakteknya.
“Karena kami punya motor simulator. Simulator itu kedepannya kita berharap juga bisa dicoba dengan aplikasi College. Tetapi kalau misalkan itu secara paralel nanti juga dia harus dilakukan di lokasi, itu harus ke ruang simulator. Jadi simulator itu adalah bentuk sama yang ada di pembangkit kemudian si siswa dia berpraktek seperti mengoperasikan pembangkit. tulah skill yang harus diasah,” katanya.
Sebanyak tiga ribu perserta disiapkan di seluruh Indonesia untuk disebar dalam mengikuti aplikasi ini. (ROBI/CIBA)