CIREBON, (cirebonbagus.id).- Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati (SNJ) Cirebon, menggelar acara dialog kebangsaan, Rabu (27/11/2019).
Kegiatan yang merupakan upaya dalam merawat kebhinekaan ini, berlangsung di Aula Fakultas Ekonomi dan Syari’ah Islam (FSEI) IAIN SNJ dan diikuti oleh 150 peserta.
Tema yang diangkat dalam dialog tersebut yakni “Reaktualisasi Nilai-Nilai Kebangsaan dalam Diversitas Kebudayaan”.
Menurut Ketua Pelaksana, A Kamil Fahmi Aji, maksud dan tujuan diadakannya kegiatan ini yakni untuk mengajak para mahasiswa agar mampu memahami arti kebangsaan yang sesungguhnya.
“Harapannya tentu mahasiswa dapat memahami atau merefleksi kembali apa itu nilai-nilai kebangsaan,” katanya.
Ketua Dema FUAD IAIN SNJ Cirebon, M Deden Jalaluddin Sayuti menyampaikan, kebangsaan merupakan jati diri mahasiswa. Pada kondisi sekarang ini dirasa perlu kembali memahami makna kebangsaan itu.
“Indonesia kaya akan diversitas kebudayaan, oleh karenanya sebagai mahasiswa kita diamanati untuk merawat kebhinekaan, salah satunya lewat kegiatan ini,” kata Deden.
Dalam kesempatan itu, Wakil Dekan I FUAD IAIN SNJ Cirebon, Arief Rachman berharap kegiatan semacam ini terus berkelanjutan. Karena menurutnya sangat bermanfaat bagi mahasiswa, terutama tentang wawasan kebangsaan.
“Kegiatan positif semacam ini diharapkan bisa terus digelar, sebab mahasiswa bisa bertambah wawasannya terutama terkait kebangsaan,” kata Arief.
Didi Junaedi yang hadir sebagai narasumber pertama menyampaikan, cinta kepada negeri tidak butuh alasan, tidak butuh dalil. Seperti bagaimana Rasulullah sangat mencintai negerinya, karena sebenarnya fitrah manusia tidak dapat melupakan kampung halamannya.
“Ada beberapa kiat dalam mencintai negeri, salah satunya dengan bangga terhadap apa yang kita miliki dan juga jangan terlalu bangga atau berpuas hati dengan sesuatu yang baru kita ketahui,” katanya.
Narasumber lainnya, Anton Sulaiman mengungkapkan, anggap saja semua yang mengikuti dialog ini sedang phobia dengan nasionalisme dan agama.
“Acara dialog kebangsaan ini merupakan wadah kajian untuk pengetahuan tentang nasionalisme dan agama,” katanya(CIBA-05)