CIREBON, (cirebonbagus.id).- Pemberlakuan PPKM level 3 dan 4 di setiap Provinsi Jawa-Bali berlanjut sampai dengan tanggal 2 Agustus 2021 mendatang. Berbagai pencapaian dalam kegiatan PPKM tersebut dapat terlihat dengan tingkat mobilitas di Jawa-Bali yang saat sudah ada penurunan. Hal ini diharapkan dapat menekan laju kasus terkonfirmasi Covid 19 di Jawa dan Bali. Dengan menurunnya kasus terkonfirmasi Covid-19 tentu berpengaruh terhadap Bad Occupancy Rate (BOR) ruang isolasi di rumah sakit. Seperti halnya yang saat ini terjadi di RS. Ciremai, tingkat keterisian ruang isolasi Covid-19 mengalami penurunan. Kepala RS.Ciremai Letkol (CKM) dr. Andre Novan mengungkapkan dampak adanya PPKM Darurat cukup dirasakan yaitu dengan berkurangnya pasien Covid-19 yang dirawat di RS. Ciremai ini
“Memang untuk RS. Ciremai kurang lebih sudah hampir satu minggu pasien-pasien Covid mengalami penurunan yang cukup signifikan,” ungkap Andre Novan saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (29/7/2021).
Menurutnya, saat ini BOR di RS. Ciemai diangka 70% dari sebelumnya diangka 85%.
“Saat ini pasien yang dirawat di RS. Ciremai itu 80-90 pasien yang biasanya sebelumnya 110-120 pasien,” tuturnya.
Sedangkan, ruang ICU Covid juga saat ini tingkat keterisiannya mengalami penurunan.
“Kita punya 10 tempat tidur ICU. Alhamdulillah beberapa hari ini keterisiannya tidak sampai 100% ya, BOR ICU kami diangka 80-90%,” ujarnya.
Walaupun beberapa waktu lalu ada banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar Covid-19, Andre Novan mengungkapkan saat ini hanya beberapa orang saja yang masih dirawat dan kondisi tersebut tidak membuat pelayanan di RS. Ciremai tidak terganggu. Selain itu, untuk memperkuat tenaga medis saat ini RS. Ciremai mendapatkan perbantuan dokter dari Pusat Pendidikan Kesehatan (Pusdikkes) TNI AD. Tentu hal ini menjadi sesuatu yang menggembirakan ditengah nakes yang saat ini sudah mulai kelelahan menghadapi pandemi Covid-19.
“Kita dapat perbantuan sebanyak empat dokter, pada saat pandemi ini kami diperkuat oleh tambahan dokter umum untuk memperkuat pelayanan di RS. Ciremai,” katanya.
Sementara itu saat disinggung mengenai ketersedian okxygen, Andre Novan mengatakan saat ini ketersediaan okxygen di RS. Cirema masih aman. Walaupun saat ini suplay okxygen berbeda dengan masa sebelum pandemi.
“Untuk saat ini ketersedian Okxygen di kami bisa bertahan itu selalu tiga harian. Jadi, tiga hari bertahan kemudian tiga hari mulai pengisian lagi,” ungkapnya.
Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan.
“Buat seluruh masyarakat untuk tetap menerapkan prokes, semaksimal mungkin di rumah. Pada saat keluar rumah tetap harus prosedural harus memakai masker dan mencuci tangan,” pungkasnya. (Robi/CIBA)