CIREBONBAGUS.Id – Program vokasi operasi dan pemeliharaan pembangkit batu bara bersih yang dilaksanakan oleh Cirebon Power, hari ini meluluskan 19 siswa kelas perdananya. Kelulusan tenaga kelistrikan tersebut mendapat apresiasi Kementrian Perindustrian RI yang ikut membina Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas.
Kegiatan tersebut merupakan hasil kerjasama Cirebon Power dengan Korean Midland Power (KOMIPO) dan Kementerian Perindustrian ini,telah berjalan selama enam bulan sejak Agustus 2018. 20 siswa peserta vokasi berasal berasal dari lulusan terbaik dari sejumlah SMK di Cirebon. Dalam perjalanannya, satu siswa mengundurkan diri.
Program vokasi ini terdiri dari 200 jam belajar yang dibimbing instruktur dari Politeknik Manufaktur Bandung, dan tenaga ahli dari Korea. Para siswa juga telah menjalani 4800 jam kerja praktik (on job training) di pembangkit. Dan di akhir program, mengikuti uji kompetensi yang dilakukan Ikatan Ahli Teknik Ketenalistrikan Indonesia (IATKI).
Sekjen Kementerian Perindustrian, Haris Munandar mengapreasiasi kegiatan vokasi yang diinisiasi oleh Cirebon Power ini. Menurutnya, Kemenperin saat ini memang sedang fokus dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), salah satunya dengan program vokasi ini.
Pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan sekitar 650 perusahaan, untuk bisa melaksanakan program vokasi atau pelatihan kerja ini. Namun untuk vokasi tentang pembangkit listrik, Haris mengakui bahwa Cirebon Power merupakan perusahaan yang pertama kali mengadakan.
“Karena Cirebon Power merupakan pioneer dari pembangkit yang menggunakan teknologi batu bara bersih,” ujar Haris.
Program vokasi yang dilakukan oleh Cirebon Power ini, menunjukkan bahwa pembangkit listrik di Cirebon tersebut, ikut berperan dalam menyiapkan tenga kerja ketenagalistrikan yang kompeten, terutama pembangkit listrik. Dengan banyaknya perusahaan yang menyelenggarakan program vokasi, diharapkan tenaga kerja di Indonesia akan lebih banyak terserap.
” Harapannya ke depan, perusahaan-perusahaan harus menggunakan tenaga kerja Indonesia,” kata Haris.
Presiden Direktur Cirebon Power, Heru Dewanto mengatakan, program ini memiliki tujuan untuk bisa menghasilkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi di bidang ketenagalistrikan. Saat ini sejumlah pembangkit listrik sedang dalam proses pembangunan dan tidak lama lagi akan beroperasi di sejumlah wilayah di Indonesia.
“Lulusan vokasi ini mengantungi sertifikat kompetensi dari Kementrian ESDM, sehingga memenuhi kualifikasi untuk bekerja di pembangkit listrik manapun, apalagi keahlian mereka sangat langka & spesifik,” ujar Heru.
Heru menambahkan Cirebon Power juga sudah merekrut dua lulusan terbaik dalam program vokasi ini. Heru mengatakan, sangat memungkinkan pihaknya akan kembali merekrut lulusan program vokasi ini di perusahannya.
“Untuk saat ini, karena memang yang dibutuhkan baru dua orang. Jadi, kami baru bisa merekrut dua orang. Namun kita juga membebaskan mereka untuk mencari peluang lain,” kata Heru.
Heru juga berharap, dengan dilibatkannya masyarakat lokal dalam program vokasi ini, nantinya bisa lebih banyak lagi pekerja lokal yang bisa bergabung di Cirebon Power. Selain itu, Cirebon Power juga akan menyalurkan para lulusan vokasi ini, ke dalam data base asosiasi pembangkit listrik di Indonesia.
“Sehingga, nanti tidak mesti bekerja di Cirebon Power, namun bisa juga ke perusahan pembangkit lainnya,” kata Heru.
Vicky Hidayat, salah satu lulusan program vokasi, mengaku bangga dan senang bisa bergabung dan lulus dalam program yang berjalan selama enam bulan ini. Menurutnya, banyak hal yang didapatkanya selama masa program vokasi berlangsung.
“Banyak yang berubah, terutama kedisiplinan,” kata Vicky.
Selain itu, ia juga bisa lebih bertanggungjawab terhadap pekerjaannya dan sangat menghormati waktu. Karena menurutnya, kedisiplinan menjadi salah satu hal yang didapatkan selama program.
Kebanggan Vicky pun lengkap, karena lulusan SMK Samudra Nusantara ini, menjadi salah satu lulusan yang diterima, untuk bekerja di Cirebon Power Services (CPS). Ia akan menjadi operator full as handling, yang menangani batu bara, mulai dari pembongkaran, penyaluran hingga penataan.
“Selain senang karena dapat pengetahuan banyak. Saya juga senang karena bisa diterima bekerja di CPS,” kata Vicky. (CB-01)