CIREBON, (cirebonbagus.id).- Empat kecamatan di Kabupaten Cirebon terendam banjir akibat hujan deras yang terjadi sejak Rabu (5/2/2020) sore hingga malam yang meliputi Susukan, Arjawinangun, Panguragan dan Gegesik.
Hal itu disebabkan dampak intensitas curah hujan yang cukup lama dan menyebabkan ratusan rumah terendam akibat luapan sungai di sejumlah kawasan yang terdampak banjir.
Berdasarkan informasi, hingga Kamis (6/2/2020) siang, dari empat kecamatan yang terdampak sejumlah rumah di dua kecamatan mulai surut yakni kecamatan Panguragan dan Gegesik. Namun ratusan rumah lainnya di kecamatan Susukan dan Arjawinangun masih terendam dengan ketinggian air bervariasi.
“Ketinggian air variatif mulai dari 20 cm hingga 100 meter. Kondisi ini terjadi di kecamatan Susukan tepatnya di Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan,” kata Kapolres Kombes Syahduddi kepada wartawan di lokasi banjir.
Kapolres mengatakan, berdasarkan laporan bahwa banjir yang merendam ratusan rumah di wilayah Susukan diakibatkan dari luapan air sungai di kawasan tersebut. Tepatnya pada sungai Wanakayam yang membentang dari susunan ke Arjawinangun sekitar pukul 23.30 WIB hingga Kamis (6/2/2020) pagi.
Namun hingga kini, kata dia, sebagian warga yang awalnya terdampak mengungsi ke lokasi aman pun mulai kembali ke rumah masing-masing. Karena lokasinya dinilai sudah aman namun tetap dalam pengawasan kewaspadaan.
“Kami pun terus memantau perkembangan terbaru dengan menerjunkan sebanyak 400 anggota gabungan baik Polri, TNI, Tagana dan BPBD. Selain itu kami siagakan dua posko pada lokasi yang dinilai strategis,” katanya.
Sedangkan, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra mengaku sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terutama DPUPR.
Hal itu untuk melakukan langkah konkrit terkait jebolnya tanggul di Pangurangan dan Susukan. Hal inilah yang mengakibatkan meluapnya sungai pager toya dan bakung.
“Kita antisipasi semua. Bukan disini saja, wilayah gamel juga tanggulnya jebol lagi. Kita koordinasi juga dengan BBWSCC karena ini sungainya mereka. Untuk penaggulangan sementara, tanggul jebol kita gunakan karung, pasir bronjong dan bambu,” jelas Dadang.
Dadang menambahkan, ada ratusan warga yang mengungsi tadi malam. Namun hari ini sudah mulai berkurang dan kembali ke rumah masing-masing. Namun pihaknya tetap siap siapa karena ditakutkah hujan akan kembali turun.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan ada tujuh desa di Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon terendam banjir cukup parah, hingga Kamis (6/2/2020) siang.
Saat ini dua desa yakni Desa Bojong Kulon dan Desa Susukan, ketinggian air mencapai 100 cm atau sepinggang orang dewasa dengan arus air yang cukup deras di beberapa titik di desa tersebut.
Sekretaris Kecamatan Susukan, Ronyanto menjelaskan, tujuh desa di Kecamatan Susukan terdampak banjir, yakni Desa Bojong Kulon, Susukan, Bunder, Gintung Lor, Kedondong, Jatipura dan Ujung Gebang.
“Warga yang terdampak atau menjadi korban itu ribuan, dari satu desa saja Desa Susukan ada 2500 jiwa terdampak banjir ini, kalau tujuh desa lebih dari 10 ribu jiwa,” katanya.
Menurut Sekmat, kondisi terakhir, saat ia meninjau, masih ada dua desa yang masih terendam banjir cukup tinggi, yakni Desa Bojong Kulon dan Desa Susukan.
“Untuk fasilitas umum yang terdampak, Balai Desa susukan ketinggian air satu meter masuk ke ruangan balai desa, ada Sekolah Dasar (SD) juga terdampak, bahkan pagar tembok ambruk di SDN 1 Susukan,” ucapnya. (CB-06)