CIREBON, (cirebonbagus.id).- Peringatan hari lahir ke-94 Nahdlatul Ulama di Kabupaten Cirebon, yang diselenggarakan di Desa Pabuaran Wetan Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon, Minggu 8 Maret 2020, dimeriahkan dengan pagelaran kesenian tradisional khas Cirebon.
Menurut Abdul Manaf Muchlas, ketua acara Harlah NU Kabupaten Cirebon, pada kegiatan harlah NU ini, seluruh lembaga dan badan otonom yang ada di bawah naungan PCNU Kabupaten Cirebon, berpartisipasi untuk menyelenggarakan kegiatan.
“Kegiatan pagelaran seni ini, merupakan kegiatan yang dimotori oleh Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PCNU Kab Cirebon,” katanya.
Selain kegiatan pagelaran seni ini, sejumlah kegiatan juga diselenggarakan untuk memeriahkan acara. Seperti halnya kegiatan ruqyah massal, bahtsul masail dan kegiatan lainnya.
Menurut Manaf, banyak pesan yang terkandung dalam seni dan budaya yang ada di nusantara ini. Sehingga penting juga untuk menjaga seni dan budaya tersebut tetap lestari.
“Kegiatan puncaknya malam ini, insya Allah akan dihadiri oleh Ketua PBNU, KH Said Aqil siradj,” kata Manaf.
Sementara itu, Agung Firmansyah, sekretaris Lesbumi PCNU Kab Cirebon mengatakan, sejumlah kesenian khas Cirebon yang sudah hampir tidak dikenal oleh masyarakat, dipentaskan lagi dalam kegiatan harlah ini.
Agung juga menyebutkan, lembaganya juga memiliki program Njujug Tajug, yaitu mendatangi masjid atau langgar, dengan menekankan pentingnya masjid dalam fungsi sosial, selain fungsi utama sebagai rumah ibadah.
Dalam kegiatan tersebut, Lesbumi juga mementaskan seni dengan penekanan pesan-pesan kemanusiaan dan relijiusitas yang terkandung di dalam kesenian.
“Sekaligus sebagai bentuk upaya pelestarian seni budaya juga,” kata Agung.
Menurut Agung, seni budaya bukan hanya saja digunakan untuk berdakwah saat zaman para wali, namun banyak juga yang memiliki nilai lain yang terkandung.
Seperti halnya kesenian Cokek. Kesenian yang dipentaskan kelompok seni dari Kecamatan Losari Kab. Cirebon ini, sebenarnya merupakan musik etnis tionghoa. Bahkan, kesenian ini lebih sering dipentaskan di kegiatan acara Tionghoa.
“Namun pada kegiatan ini, kesenian tersebut dipadukan dengan seni barongan khas Cirebon,” kata Agung.
Agung menyebutkan, sejumlah kesenian yang dipentaskan dalam harlah ini, yaitu Cokek dan barongan, wayang wong, wayang kulit, karinding dan ronggeng bugis. (CIBA-03)