CIREBON, (cirebonbagus.id).- Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, R Cakra Suseno, SH dengan tegas menolak adanya wacana impor beras. Sebab, hal tersebut dapat berpotensi menurunkan minat para petani padi dalam bertani.
Menurutnya, hal tersebut juga akan berdampak terhadap hilangnya sedikit demi sedikit areal lahan pertanian.
“ Pastinya, kalau kondisinya seperti ini. Karena dari nilai tanah itu tidak bisa dikembangkan karena tidak keberpihakan terhadap para petani. Maka, secara otomatis, lahan itu akan beralih fungsi. Nah itu, yang saya sangat sesalkan, nanti ke depan anak cucu kita mau makan apa,” ujar Chakra politisi Gerindra Kamis (25/3/2021).
Chakra menyebutkan, mestinya pemerintah ini lebih konsen lebih mengutamakan nasib para petani dan nelayan. Supaya, keberlangsungan hidupnya bisa terjamin. Pemerintah juga harus berfikir ulang, keberpihakan terhadap petani harus condong. Karena bukan hanya komoditi beras saja, komoditi lainnya juga perlu diperhatikan.
Artinya, tambah dia, kalau pemerintah sudah bisa mensejahterakan masyarakat atau petani sendiri yah tidak masalah. Tapi, kalau seandainya dengan panen raya seperti ini terus ada rencana pemerintah mau impor itu kan sangat menyakitkan para petani itu sendiri.
“Sebelum impor beras itu, keberpihakan pemerintah itu beli dulu dong gabah atau beras petani itu sendiri. Baru setelah itu, silahkan beli beras dari asing. Untuk cadangan nasional atau bagaimana, silahkan. Dari bulog sendiri kan sudah memperhitungkan seperti apa,” tegasnya
Ia mengaku sangat prihatin dengan adanya impor beras tersebut. Karena, kita sendiri adalah salah satu pemasok cadangan beras di Provinsi Jawa Barat atau Nasional. Apalagi, di Kabupaten Cirebon sendiri sedang berlangsung panen raya.
Sedangkan, rata-rata petani kita ini adalah buruh. Yang mana, buruh petani ini pastinya butuh modal lebib besar dalam bertani. “Karena dia menyewa lahan garapan, termasuk obat-obatan dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Chakra mengungkapkan, pihaknya pun sedang konsen untuk keberpihakan terhadap para petani, dalam rangka untuk mensupport para petani. Selain penanggulangan banjir, kata dia, itupun untuk lainnya seperti saluran air atau drainase, khususnya saluran tresier atau saluran cacing.Ini yang harus prioritaskan, dan itu sangat bermanfaat sekali untuk para petani.
Chakra menambahkan, petani baru mengalami kerugian akibat banjir, dan masalah pupuk subsidi yang jumlah tiap tahunnya menurun dan distribusi ke petani masih belum tepat. “Pemerintah juga belum bisa memaksimalkan pengelolaan sumber daya air, padahal Kabupaten Cirebon punya potensi untuk bisa membuat para petani lebih sejahtera lagi,” pungkasnya. (Effendi/CIBA)