CIREBON, (cirebonbagus.id).- Akibat lama tidak diperbaiki, ruas jalan Pangkalan – Celangcang tepatnya yang berada di perbatasan Desa Pangkalan, Kecamatan Plered dan Desa Buyut, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon akan segera diperbaiki menggunakan betonisasi atau rigit beton.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Cirebon, Iwan Riski, melalui Kepala Bidang Peningkatan Jalan dan Jembatan, Tomy Hendrawan menyampaikan Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas PUPR pada tahun ini telah mengalokasikan anggaran untuk melakukan peningkatan ruas jalan tersebut.
“Kebetulan ada alokasi anggaran APBD kita dengan pagu anggaran kurang lebih 750 juta,” ucap Tomy, Senin (26/7/2021).
Ia mengaku, belum lama ini pihaknya sudah melakukan kerjasama dangan penyedia jasa kontruksi. “Sudah berkontrak kemarin di tanggal 15 Juli, jangka waktu pelaksanaan kurang lebih 150 hari kalender berakhir sampai dengan 11 Desember,” katanya.
Setelah itupun, pihaknya bersama penyedia jasa dan kordinator pengawas akan melakukan proses pematokan. “Pematokan akan dilaksanakan setelah lebaran ini, menunggu kesiapan teman-teman dari penyedia jasa melakukan proses pematokan tersebut,” katanya.
Namun, menurut Tomy, kendati demikian dengan anggaran yang terbatas karena refochusing untuk penanganan pandemi covid-19 saat ini. Pihaknya hanya akan melakukan perbaikan berdasarkan kondisi ruas jalan dalam kategori rusak berat.
“Cuma, sehubungan dengan alokasi anggaran yang ada kelihatannya Celancang – Pangkalan itu kita cari ruas jalan yang agak sedikit parah,” pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang pengguna jalan Ambari (34) mengaku senang ketika mendapatkan kabar bahwa jalan itu akan segera diperbaiki. Sebab, selama hilir mudik melintasi jalan itu setiap harinya, ia terpaksa harus mengurangi kecepatan laju kendaraannya hingga yang paling rendah.
“Waktu belum rusak parah kayak gini sih, enak-enak saja jalan standar normal bawa motor tuh nyaman. Ini parahnya minta ampun, apalagi kalau hujan mirip kubangan kerbau,” ungkapnya.
Ia berharap, ketika perbaikan dilakukan pemerintah jangan asal memperbaiki tanpa memperhatikan kualitas. “Nanti jangan asal aja, jangan sampai baru diperbaiki belu genap setahun hancur lagi. Kan konyol kalau gitu, kayak gak niat,”ujarnya.(Effendi/CIBA)