CIREBON, (CB).-
Segala bentuk potensi kerawanan yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban di masyarakat bisa saja terjadi.
Apalagi Kabupaten Cirebon dalam waktu dekat akan menggelar hajat besar yakni Pemilihan Kuwu (Kepala Desa) serentak yang akan berlangsung 27 Oktober mendatang.
Oleh karenanya, dalam mengantisipasi hal tersebut diperlukan deteksi dini dalam mencari akar permasalahan agar bisa cepat diredam. Sejalan dengan itu, Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) Polres Cirebon pun gencar melakukan sosialisasi dan penyuluhan akan pentingnya kawasan tertib, aman dan nyaman di wilayah hukumnya.
Diutarakan Kasatbinmas Polres Cirebon, AKP Acep Anda menyebutkan, langkah preventif dan preemtif perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat apalagi menjelang hajat demokrasi di tingkat desa.
Menurutnya, risiko kerawanan gangguan keamanan bisa datang dari perbedaan pilihan pada Pemilihan Kuwu (Pilwu) serentak yang kerap berpotensi menimbulkan konflik.
“Awalnya dalam lingkup kecil, namun berpotensi menjadi besar. Maka dari itu harus segera dilakukan pembinaan dan penyuluhan sebagai langkah antisipasi,” kata Acep Anda di sela kegiatannya kepada wartawan, Selasa (17/9/2019).
Hingga saat ini, kata Acep, hasil dari pemetaan belum ada konflik yang terjadi di Kabupaten Cirebon. Lantaran pihaknya juga terus melakukan pencegahan dini.
“Kalau terjadi, kami akan langsung sambungkan dengan bagian operasi untuk penindakan,” kata Acep.
Khusus kaitan dengan Pilwu Serentak, Satbinmas melalui Bhabinkamtibmas di tiap desa disiagakan sebanyak 363 personel. Mereka, kata Acep, diarahkan langsung satu komando oleh Kasatbinmas dalam memberikan pembinaan dan penyuluhan. Sehingga apa yang terjadi di lapangan sebagai langkah deteksi dini yang diharapkan bisa masuk sebagai laporan untuk ditindaklanjuti sesuai mekanisme.
“Informasi yang kami peroleh nantinya sebagai bahan bahan tindak lanjut bagian lain tingkat Polres untuk melakukan langkah penindakan selanjutnya. Ketika memang ada gangguan Kamtibmas maka koordinasi antarbidang bisa diarahkan,” katanya.
Personel Bhabinkamtibmas, kata Acep, diarahkan langsung dibawah untuk fokus pembinaan dalam menyesuaikan dengan tema yang dimungkinkan adanya agenda.
“Intinya yang berpotensi menimbulkan konflik harus dilakukan pembinaan oleh Bhabinkamtibmas. Meski sampai saat ini belum ada kegiatan menonjol dan masih kondusif serta mudah-mudahan kedepannya bisa terus berjalan sampai selesai Pilwu nanti,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Kapolres Cirebon, AKBP Suhermanto mengatakan, untuk persiapan menjelang Pilwu serentak, kepolisian telah memetakan semua desa di Kabupaten Cirebon untuk mengetahui potensi konflik.
“Sejumlah desa memiliki potensi kerawanan dan kejahatan pada pemilihan kepala desa serentak,” kata Suhermanto.
Beberapa modus kejahatan pada masa Pilwu serentak, di antaranya, politik uang (money politics), konflik sosial yang melibatkan kelompok, dan kampanye hitam.
Untuk upaya pengamanan Pilwu serentak, Polres Cirebon menerjunkan 900 personel gabungan, dari unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Cirebon. “Fokus pengamanan kami di 150 desa, karena 27 desa masuk wilayah hukum Polres Cirebon Kota,” katanya.
Suhermanto mengatakan, kepada semua calon kuwu di Kabupaten Cirebon, untuk menjalankan proses tersebut dengan prosedur yang berlaku dan jangan sampai menciptakan konflik.
Selain itu, kata Suhermanto, semua calon kuwu diimbau tidak menggunakan identitas agama lalu menjatuhkan golongan lain, sebagai cara menarik simpati para pemilih.
“Apalagi sampai menggunakan tempat ibadah menjadi tempat kampanye, kami minta jangan,” paparnya. (CB-06)