CIREBON, (CB).-
Warga Nahdliyin tengah dirundung kesedihan. Belum lama ulama karismatik KH Maimoen Zubair meninggal dunia, kini tokoh NU asal Gedongan Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, KH Mukhlas Dimyati pun tutup usia.
Sesepuh Pondok Pesantren Gedongan Kabupaten Cirebon ini, meninggal dunia pada Pukul 14.00 WIB, di RSPAD Jakarta, Selasa (13/8/2019) di usianya yang ke 79 tahun.
Kabar meninggalnya Kiai Mukhlas menjadi kesedihan tersendiri, khususnya warga Cirebon, para pengurus NU dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Karena kiai karismatik ini juga masuk dalam jajaran salah satu Dewan Syuro DPP PKB.
Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozi menyampaikan duka yang mendalam. Menurutnya, Kiai Mukhlas adalah sosok yang perlu menjadi teladan.
“Kiai Mukhlas adalah sosok yang sederhana, tawadlu dan kuat dalam memegang komitmen pembelaan terhadap mustadl’afin atau kelompok lemah,” kata Kiai Aziz.
Sebagai sosok kiai berpengaruh, lanjutnya, Kiai Mukhlas selalu tidak berkenan untuk memimpin doa dalam kegiatan NU yang menghadirkan banyak kiai. “Ini menunjukkan kiai yang tawadlu,” ujarnya.
Di mata Kiai Aziz, Kiai Mukhlas juga sosok yang mengayomi masyarakat kecil, kerap kali ia menemui masyarakat kecil, mulai pedagang, pengangguran dibina langsung sama Kiai Mukhlas melalui pendekatan instrumen partai politik, ini menunjukkan kiai yang lembut dalam berdakwah.
“Cara berpakain dan penampilan lainnya juga sangat sederhana, dari penampilan sampai cara bertuturnya,” ungkap Kiai Aziz.
Disamping itu, Kiai Mukhlas selain alim juga kiai yang secara khusus mumpuni di bidang ilmu hikmah. “Saya yakin, Kiai Mukhlas khusnul khotimah, min ahli al-jannah,” kata Kiai Aziz. (CB-05)