CIREBONBAGUS.Id – Lagi, pasangan calon walikota dan wakil walikota Bamunas Setiawan Boediman dan Effendi Edo (OKE) diperkirakan memenangkan Pilwalkot mendatang. Kali ini lembaga survey Indo Data yang menyatakan OKE bakal meraih suara terbanyak dari pasangan incumbent Nashrudin Azis dan Eti Herawati.
Indo Data merilis elektabilitas Bamunas Edo mencapai 32,44 persen sedangkan Nashrudin Azis-Eti Herawati 20,06 persen. sedangkan yang belum memutuskan pilihan sebanyak 22,72 persen dan masih merahasiakan pilihannya sebesar 24,88 persen.
Namun jika pemilih yang belum menentukan pilihan dan masih merahasiakan pilihannya dan angka itu tidak dihitung oleh KPU saat penghitungaan suara, maka Bamunas Edo meraih 61,79 persen dan Nashrudin Azis-Eti Herawati 48,21 persen.
Direktur Eksekutif Indo Data, Danis T Saputra W menjelaskan, Indo Data melakukan survey ternyata elektabilitas Bamunas-Edi paling tinggi yakni 32,44 persen sedangkan menurut Versi KPU dengan tanpa menghitung pemilih golput adalaah 61,79 persen. sedangkan Nashrudin Azis-Eti Herawati 48,21 persen.
Tidak hanya itu, dari hasil survey justru masyarakat Kota Cirebon tidak merespon positif politik uang, dan jika tidak terjadi kondisi politik yang luar biasa maka Bamunas Edo adalah pasangan yang paling berpeluang menang dalam pilkada Kota Cirebon 2018. bahkan elektabilitas Bamunas Edo masih dianggap menguat hingga 70 persen. .
“Berdasrkan hasil survey kami masyarakat Kota Ciebon tidak merasa puas dnegan kinerja pemerintah Kota Cirebon. Angkanya 42,63 persen tidak puas dengan kinerja incumbent,” ujar Danis.
Danis menambahkan metode survey yang dilakukan adalah multi stage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 600 responden. Sedangkan margin error kurang lebih 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun wilayah Pelaksanaan survey adalah daerah pemilihan daerah Kota Cirebon dengan DPT 233.774 jiwa dengan pengumpulan data melalui wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Wawancara juga dikontrol secara sistematis oleh peneliti pusat dan koordinator wilayah dengan melakukan cek ulang di lapangan, sekitar 20-30 persen total data masuk untuk menjamin akurasi data yang diperlukan.
“Survey kami lakukan mulai tanggal 18-22 juni 2018,” tandasnya. (CB01)