JAKARTA, (cirebonbagus.id).- Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta bekerja sama dengan Yayasan Mutiara Maharani mengadakan kegiatan Konseling Adiksi berupa pemberian pemahaman pengenalan klasifikasi zat atau napza dan pemahaman tentang siklus adiksi kepada 250 orang warga binaan peserta Admisi Orientasi, di Aula Gazebo Lapas Kelas I Cipinang, Kamis (10/02/2022).
Napza merupakan akronim Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Istilah lain yang sering digunakan adalah Narkoba dan zat psikoaktif adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Sedangkan yang dimaksud psikotropika baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan kelas I Cipinang, Tonny Nainggolan mengatakan Napza yang disalahgunakan dapat menyebabkan keseimbangan elektrolit berkurang, sehingga berakibat badan akan mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi.
Konsumsi narkoba terus menerus (kecanduan) membuat tubuh mengalami kejang-kejang, halusinasi, perilaku agresif dan rasa sesak bagian dada.
“Jauhi Zat Psikoaktif tersebut selain berlawanan dengan hukum, tidak baik untuk kesehatan badan” ungkap Tonny.
Adiksi merupakan penyakit otak kronis yang bersifat kambuhan, yang ditandai dengan pencarian dan penggunaan zat yang kompulsif meskipun mengetahui memiliki konsekuensi yang membahayakan. Oleh sebab itu, pembekalan terkait Adiksi ini perlu disampaikan kepada para peserta AO (admisi Orientasi) untuk mengetahui tingkat kecanduan peserta terhadap narkotika.
“Semoga dengan adanya kegiatan konseling ini, diharapkan para peserta rehabilitasi dapat memahami apa itu zat atau napza dan pemahaman tentang siklus adiksi sehingga dapat menghindari penggunaan narkotika dan dapat menjalankan pola hidup sehat,” pungkas Noval selaku narasumber pada kegiatan hari ini.
Kegiatan dilanjutkan dengan metode tanya jawab kepada peserta AO (Admisi Orientasi) dan para peserta sangat antusias mengikuti konseling ini dengan serius tapi santai. (Robi/CIBA)