CIREBON, (cirebonbagus.id).- Masa Pandemi Covid-19 dari sisi program Keluarga Berencana (KB) tidak berpangaruh. Pasalnya,
sebagian besar akseptor KB di Kabupaten Cirebon memilih mengikuti metode kontrasepsi jangka panjang.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Cirebon, Iyan Ediana menuturkan, dari sisi kaitan KB pencapaian akseptor sudah 137 persen dari target.
“Jadi dengan adanya Pandemi dari sisi KB relatif tidak terpengaruh, di Kabupaten Cirebon kebanyakan mengikuti metode kontrasepsi jangka panjang misalnya implan dan IUD yang masanya lima tahun,” ujarnya,Jumat (18/12/2020). “Beda dengan suntik dan pil,” imbuhnya.
Ia menyebutkan, kontrasepsi metode jangka panjang misalnya, implan, IUD, metode operasi pria (MO), metode operasi wanita (MOW) jadi itu tidak berdampak dari masa berlakunya. Sedangkan jangka pendek yakni pil suntik , dan kondom.
Menurutnya, data lapangan setiap bulan juga di Kabupaten Cirebon relatif stabil tidak terpengaruh, jadi TFR (Total Fertilisi Read) kesanggupan ibu melahirkan rata-rata seorang ibu usia subur 2,6. “Berarti satu keluarga rata-rata mempunyai anak 3 atau 2 orang anak, pasangan dari usia subur,” ujarnya.
“Jadi dari sisi kaitan KB dengan Pandemi di data terakhir tidak berpengaruh, malah setiap pelayanan KB khususnya Cirebon mereka lebih memilih implan dan IUD,” pungkasnya. (Effendi/CIBA)