KOTA BANDUNG, (cirebonbagus.id).- Setelah diresmikan dua pekan lalu, Masjid Raya Al Jabbar semakin aktif digunakan untuk majelis taklim.
Sejumlah majelis taklim, lembaga atau pondok pesantren sudah terlihat menyelenggarakan pengajian dengan membawa jemaah cukup banyak.
Seperti yang terlihat hari ini, Majelis Taklim Pakuan menggelar kajian dengan dihadiri lebih dari 10 ribu jemaah. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga Ketua DKM Al Jabbar turut hadir dalam kajian.
Kang Emil — sapaan akrab Ridwan Kamil — mengungkap bahwa tujuan utama dibangunnya Masjid Raya Al Jabbar adalah untuk dimakmurkan oleh kegiatan ibadah, salah satunya kajian. Dengan begitu keimanan dan ketakwaan masyarakat semakin meningkat.
“Tujuan dibangunnya masjid ini untuk dimakmurkan oleh kegiatan ibadah seperti kajian-kajian, walaupun memang ada kegiatan ekonominya karena ada wisata religinya juga,” ujarnya, Minggu (15/1/2023).
Ridwan Kamil juga sudah menyampaikan ajakannya kepada majelis taklim untuk memilih waktu mengisi kajian. Adapun yang ingin menggelar kajian di Masjid Raya Al Jabbar bisa mendaftar dengan mudah melalui aplikasi Sapawarga.
“Saya sudah sampaikan ke ulama-ulama untuk memilih waktu apakah seminggu sekali, sebulan sekali, silakan yang penting masjid ini ramai,” kata Ridwan Kamil.
Ia pun melihat saat ini perilaku warga yang berkunjung ke masjid yang berada di Jalan Cimincrang, Kecamatan Gedebage itu sudah mulai disiplin. Selain karena kesadaran warga, DKM Masjid Raya Al Jabbar dibantu berbagai pihak terus melakukan evaluasi perilaku dan langkah antisipatif.
“Dari awal sudah kita lakukan evaluasi perilaku, seperti viral sampah dan lainnya sudah kita antisipasi dan makin ke sini saya lihat makin baik, bersih, dan disiplin,” ujar Ridwan Kamil.
Di hadapan 10 ribu jemaah Majelis Taklim Pakuan, Gubernur terus mengingatkan jemaah agar selalu menjaga ketertiban dan kebersihan termasuk melarang membuat konten di area masjid.
“Tadi secara langsung juga sudah saya ingatkan jaga ketertiban, kebersihan dan jangan bikin konten di area dalam masjid nanti lama-lama akhirnya jadi disiplin,” tuturnya. (Arif/CIBA)