CIREBON, (cirebonbagus.id).- Massa dari Aliansi Masyarakat Peduli NKRI Cirebon melakukan aksi damai di depan Kantor Bupati Cirebon, Sabtu (5/12/2020). Mereka mendukung langkah Polri untuk melakukan pemanggilan terhadap Habib Rizieq Shihab.
Dalam aksi tersebut massa membacakan sejumlah tuntutan walaupun dalam cuaca hujan deras.
Koordinator aksi Aliansi Masyarakat Peduli NKRI Cirebon, Arusia mengatakan, aksi tersebut untuk mencermati dinamika masyarakat yang berkembang akhir-akhir ini pasca kepulangan Rizieq shihab.
“Maka kami mengajak masyarakat Cirebon untuk tidak mudah terprovokasi dan bersama-sama menjaga situasi wilayah Cirebon raya yang sejuk dan kondusif. Kita mengetahui bahwa Rizieq Shihab telah menyampaikan permohonan maaf atas kerumunan yang ditimbulkan, baik di Bandara Soekarno Hatta, Petamburan maupun Megamendung yang melanggar prokes penanganan Covid-19 yang sedang digalakkan oleh pemerintah,” katanya.
Menurutnya, dalam konteks ini permintaan maaf tidak cukup bagi seseorang yang telah melakukan tindak pidana untuk bisa lolos dari sanksi hukum, sekalipun perbuatan pidana tersebut masuk kategori ringan.
“Semua tindakan yang telah memenuhi unsur pidana harus diproses berdasarkan ketentuan yang berlaku. Karena Negara Republik Indonesia adalah negara hukum sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat (3) UUD 1945,” kata Arusia.
Ia menjelaskan, pada beberapa waktu lalu, di Majalengka ada video viral terdapat tujuh orang yang mengumandangkan azan tapi lafaz “hayya ‘alal sholah” diganti dengan “hayya ‘alal jihad”.
“Hal ini menunjukkan ketidaktahuan oknum umat Islam tersebut tentang jihad yang sesungguhnya dan hanya ikut-ikutan atas seruan yang disampaikan Habib Bahar bin Smith melalui medsos untuk membela Rizieq Shihab,” katanya.
Arusia mengatakan, pihaknya menyikapi dinamika tersebut, dengan berbagai tunrutan. “Mendukung langkah Polri melakukan pemanggilan Rizieq Shihab dalam rangka penegakan hukum UU Kekarantinaan Kesehatan, menolak dengan tegas upaya menghalang-halangi proses penegakan hukum terhadap Rizieq Shihab,” katanya.
“Negara tidak boleh kalah dengan ormas, Mendukung pemerintah melakukan pembubaran ormas Islam radikal, yang secara nyata telah memecah belah umat Islam dan merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Serta meminta alim ulama dan umaro di wilayah Cirebon raya untuk bersinergi dan dapat mengetahui persoalan umat di tingkat bawah, sehingga umat tidak mudah disusupi oleh paham-paham radikal,” tambahnya. (CIBA-07)