CIREBON, (cirebonbagus.id).- Masyarakat Kabupaten Cirebon telah dibekali Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) oleh Dinas Pendidikan (Disdik) setempat yang merupakan program dari Kemendikbud RI, di PKBM Al Gifari Desa Bakung Kidul, Kecamatan Jamblang, Kamis (8/10/2020).
Pembekalan yang dilakukan tersebut, bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran ke depannya yang diakibatkan pandemi Covid-19.
“Sebab, pandemi Covid-19 sangat berdampak pada perekonomian masyarakat. Bahkan, dipastikan angka pengangguran pun bertambah, sehingga pemasukan masyarakat berkurang,” Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, H Asdullah Anwar.
Menurutnya, pemerintah terus melakukan upaya penyelesaiannya. Mulai dari pemberian jaminan kesehatan, penanggulangan dampak ekonomi dan upaya lainnya. Begitu juga dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon melalui program dari Kemendikbud RI berupa pelatihan PKK tersebut.
“Bagi kami, tentu upaya menyelesaikannya, tidak dalam bentuk materi atau pemberian bantuan sosial yang bisa dinikmati sesaat. Melainkan transfer pengembangan diri. Melalui Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK),” kata Asdullah.
Dalam penyelenggaraan pelatihan yang merupakan program dari Kemendikbud RI ini, pihaknya bekerja sama dengan lembaga kursus dan pelatihan PKBM Al Gifari Desa Bakung Kidul Kecamatan Jamblang.
“Ini bentuk perhatian dari pemerintah. Melalui Kemendikbud RI. Dan kita juga menggandeng PKBM Al Gifari,” kata Asdullah.
Implementasi Pendidikan Kecakapan Kerja, kata dia, tetap harus mengacu pada empat pilar pendidikan. Yakni learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together. “Makanya, Disdik terus mengawalnya, agar tetap berpedoman pada empat pilar tersebut,” kata Asdullah.
“Tujuannya, agar masyarakat yang terdampak Covid-19 ini, bisa memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan prilaku,” kata Asdullah.
Menurut dia, kalau pengetahuan dan keterampilan saja yang diajarkan, tanpa diimbangi dengan sikap serta perilaku yang baik, maka kurang tepat. Acuannya pun, lanjut dia, jelas pendidikan karakter harus tetap dihadirkan dalam penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan Kerja ini.
Untuk pelaksanaannya sendiri, dilakukan selama 35 hari. Waktunya cukup panjang, agar peserta benar-benar memahami dan bisa.
“Hingga akhirnya bisa mahir dan bisa mandiri. Mereka digratiskan. Bahkan, selama pelaksanaan pelatihan konsumsi peserta dijamin,” katanya.(CIBA-05)