CIREBON, (Cirebonbagus.id).- Kasus mengejutkan terungkap di Cirebon saat Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Cirebon berhasil membongkar aksi tidak senonoh yang dilakukan oleh anak-anak di bawah umur melalui aplikasi live streaming.
Dalam investigasinya, KPAID Cirebon menemukan sejumlah anak terlibat dalam tindakan tidak pantas saat menggunakan aplikasi tersebut. Platform yang seharusnya digunakan untuk hiburan ini ternyata disalahgunakan untuk aktivitas yang melanggar etika dan norma.
Ketua KPAID Cirebon, Fifi Sofiah, mengatakan bahwa setelah menemukan video siaran langsung yang menunjukkan lokasi di Kota Cirebon, pihaknya segera bertindak. “Kami memantau aksi mereka saat live di aplikasi tersebut dan langsung berkoordinasi dengan Polres Cirebon Kota,” ujar Bunda Fifi, Sabtu (22/6).
Setelah melakukan koordinasi, Polres Cirebon Kota merespons dengan cepat dan mengerahkan anggotanya untuk mendatangi lokasi siaran langsung di wilayah Kota Cirebon. “Alhamdulillah, kami mengapresiasi polisi yang bergerak cepat dan langsung menggerebek lokasi yang digunakan untuk aksi tidak senonoh, serta mengamankan 11 tersangka yang saat ini masih dalam pemeriksaan di Polres Cirebon Kota,” tambahnya.
Bunda Fifi juga menyatakan keprihatinannya atas keberanian anak-anak remaja melakukan tindakan tidak senonoh yang ditonton oleh banyak orang. “Kami sangat prihatin dengan maraknya anak-anak yang terjerumus dalam pergaulan bebas melalui aplikasi daring. Ini menjadi peringatan keras bagi kita semua, terutama orang tua, untuk lebih waspada dan mengawasi aktivitas online anak-anak mereka,” tuturnya.
KPAID Cirebon mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melindungi anak-anak dari bahaya dunia maya. Edukasi mengenai penggunaan internet yang sehat dan bertanggung jawab menjadi salah satu solusi yang ditawarkan. “Perlunya kerja sama dengan pihak berwenang untuk memantau dan menindak tegas aplikasi-aplikasi yang tidak memiliki kebijakan perlindungan anak yang ketat,” ujarnya.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya peran serta semua pihak dalam memastikan keamanan anak-anak di era digital. “Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan positif bagi generasi penerus bangsa,” pungkasnya. (Arif/CIBA)