CIREBON, (cirebonbagus.id).-
Akibat minimnya pasokan dari distributor, bawang putih di Pasar Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, mengalami kenaikan harga menjadi Rp 55 ribu per kilogram dari harga biasa Rp 20 ribu.
Penyebab harga bawang putih yang mengalami kenaikan dikarenakan stok yang ada di Pasar Induk Jagasatru, Kota Cirebon, mengalami pengurangan.
Menurut Pedagang Pasar Sumber, Hj. Saniah (55 tahun), kenaikan harga komoditas bawang putih di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, terjadi sejak dua minggu lalu.
“Minggu kemarin harga Rp 40 ribu. Sekarang Rp 55 ribu normalnya 20 ribu. Harga naik itu dari bandar besar yang ada di Pasar Jagasatru Kota Cirebon,” katanya.
Ia juga menambahkan, akibat kenaikan harga bawang putih, para pedagang di Pasar Sumber hanya mampu menjual sebanyak 5 kilogram setiap harinya yang biasanya sampai 10 kilogram.
“Sebagian besar pembeli pun cuma membeli paling banyak satu ons saja karena harganya mahal. ada juga yang biasa beli satu kilo sekarang hanya beli seperempat kilo saja,” tambahnya
Pedagang lainnya, Tini (45 tahun), mengatakan, kenaikan bawang putih terjadi saat maraknya isu virus corona di Indonesia. Karena bawang putih yang dijual para pedagang merupakan impor dari Negara Tiongkok yang terkena wabah virus corona.
“Tidak tahu benar atau tidak, yang pasti gara-gara musim virus corona harga bawang putih jadi naik. Mungkin bawang putih impor dari cina jadi terpengaruh,” katanya.
Sedangkan menurut pembeli, Siti (29 tahun), dirinya kaget saat tahu harga bawang putih mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
“Biasanya bawang putih kalau naik cuman sedikit sekarang sampai lebih dari 50 persen kenaikannya, infonya sih gara-gara virus corona, jadi saya belinya secukupnya saja,” ujarnya.
Selain bawang putih, sejumlah komoditas lainnya mengalami kenaikan harga. Cabai rawit merah yang semula berharga Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 90 ribu. Sedangkan bawang bombay dari Rp 20 ribu menjadi Rp 35 per kilogram. (CIBA-07)