CIREBON, (cirebonbagus.id). – Memasuki musim penghujan di wilayah Kabupaten Cirebon, harus diantisipasi sejak dini dalam menghadapinya. Terutama dalam melakukan normalisasi sungai agar kejadian yang tidak diinginkan seperti banjir bisa saja terjadi jika tidak ditanggulani.
Salah satunya dengan melakukan normalisasi sungai dalam menghadapi intensitas curah hujan yang cukup tinggi yang dinilai dalam mengantisipasi meluapnya kondisi air.
Seperti yang dilakukan pada Sungai Cipager di Kecamatan Tengahtani yang dalam kondisi banyak sampah maupun tanaman liar eceng gondok disepanjang jalur tersebut.
Pemerintah Kabupaten Cirebon bersama TNI dan Polri serta masyarakat bersatu padu membersihkan sampah dan tanaman eceng gondok yang ada di aliran sungai tersebut.
“Ini adalah bagian dari kegiatan bakti TNI. Karena lingkungan adalah salah satu konsen dari TNI terutama di Jawa Barat,” kata Komandan Kodim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Adhi Kurniawan kepada wartawan disela kegiatan pembersihan sungai cipager, Jumat (13/12/2019).
Diakui Dandim, normalisasi Sungai Cipager ini adalah bukti nyata dari kesigapan dalam menghadapi musim hujan. Selain itu, menggagas serta mengajak semua komponen bangsa untuk konsen terhadap sungai.
Selain itu, lanjut Dandim, pembersihan sampah di sebagai langkah mengantisipasi musim hujan yang sudah mulai turun agar tidak ada penumpukan sampah, eceng gondok dan lainnya. Sehingga air yang mengalir dari hulu bisa langsung ke hilir.
“Kita mulai dari yang terkecil dahulu. Yang bertujuan merubah mindset serta persepsi masyarakat untuk tidak mengotori sungai lagi. Memang tidak instan dalam waktu satu dua hari. Namun, perlu komunikasi dengan mereka. Salah satunya ialah memberikan pengetahuan dan hidup bersih itu budaya,” ungkapnya.
Masih dikatakan Adhi, dalam aksinya puluhan anggota dan masyarakat terjun langsung dengan menggunakan alat seadanya. Selain sungai Cipager, selanjutnya akan membersihkan sungai perbatasan antara Kota dan Kabupaten Cirebon, dinilai sungai di perbatasan kedua daerah tersebut sering banjir.
“Kalau sungai Jamblang, kita perlu koordinasi lebih lanjut. Karena banyak aturan dan kebijakan yang mengaturnya. Satu-satu ya. Selain itu kita menggunakan alat seadanya karena alat berat tidak bisa masuk karena kondisi jalan masuk yang tidak memungkinkan,” katanya.
Sementara, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra menjelaskan, agenda bersih-bersih sungai sebagai upaya pencegahan.
“Ini sudah kedua kalinya. Kita lakukan bersih-bersih sungai bersama intansi lain untuk mengurangi resiko bencana banjir saat musim penghujan nanti,” kata Dadang.
Saat disinggung sampai kapan pembersihan sampah ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung untuk menurunkan alat berat. Berupa eskavator terapung untuk mempercepat proses. Namun karena tidak ada akses untuk dilintasi alat berat tersebut, terpaksa dilakukan secara manual. “Yang paling memungkinakan yakni dengan alat manual. Semampunya agar upaya ini terus berjalan ,” tandasnya. (CIBA-06)